Kamis, 26 November 2015

Keterbatasan Kebahagiaan Dalam Hidup (Part 3)

Diposting oleh The Dreamer di 22.05 0 komentar

Orang tua yang adil adalah orang tua yang sempurna...
Impian setiap anak...
Tapi tidak semua orang tua memiliki sifat itu didalam dirinya.

Aku bukan tipe anak yang sedikit-sedikit iri...
Tapi kurasa wajar bila ada.
Karena setiap anak pasti ada rasa iri.
Entah rasa iri itu besar atau kecil.
Aku juga ada...
Seperti yang kita lihat dilayar kaca, anak yang sabar itu seperti malaikat, dan juga sempurna.
Ya.
Memang sempurna layaknya malaikat.
Tapi didunia yang nyata...
Tidak ada yang sempurna.

Aku sendiri bukanlah anak yang sempurna fisik, mental, maupun pemikiran.
Tapi aku terus berusaha meningkatkan diriku sesempurna mungkin.
Aku merasa diriku ini memiliki mental yang lemah, dan mudah terguncang.
Walau begitu aku terus berusaha agar aku tetap dalam keadaan mental senormal mungkin.
Secara fisik, sungguh tidak ada yang menarik dari diriku.
Namun aku tetap percaya diri.
Dalam pemikiran...
Aku yang terburuk dalam hal ini.
Aku memiliki pemikiran yang tidak dewasa, sehingga aku tidak bisa membuat keputusan yang bijaksana dan menetap pada pendirianku.
Aku lebih memilih mengikuti kata orang tua apapun yang mereka bilang agar tidak memicu amarah mereka.

Aku merasa adikku yang bungsu mendapat hidup yang lebih baik dariku.
Padahal kita tinggal satu rumah, kita makan-makanan yang sama, kita hidup di keluarga yang sama.
Lalu bagaimana aku bisa merasakan bahwa ia mendapatkan hidup yang lebih baik dariku?
Dari cara ia menjalanni hidupnya.
Saat aku tidak boleh melakukan itu...
Ia dengan bebasnya dapat melakukan itu.
Saat aku mencoba melakukan seperti yang ia lakukan...
Hasilnya aku akan dimarahi.
Bukan aku tidak bisa menjelaskan apa itu, tapi karena terlalu banyak hal, jadi aku tidak dapat menjelaskannya satu persatu.

Aku marah...
Saking marahnya hingga aku tidak dapat menahan air mata yang kerap menyeruak keluar dari mataku.
Namun aku tidak dapat berbuat sesuatu yang dapat menolong diriku sendiri...
Aku tidak mampu melawan...
Aku tidak ada keyakinan untuk mengeluarkan pendapatku...
Aku hanyalah manusia lemah yang bahkan tak mampu membantu dirinya sendiri...

Tapi aku berusaha menerima semuanya...
Berusaha tetap tegar.
Berusaha tetap sabar.
Berusaha tetap menjadi diriku.
Dan tak biarkan suara orang-orang mengubahku menjadi orang lain yang tidak kukenal.
Karena aku senang dengan diriku yang sekarang.
Aku tidak ingin berubah menjadi orang lain.
Sehingga aku dapat tetap berdiri disini hari ini.
Dan aku berdiri disini, menulis di blog kesayanganku untuk kalian para pembaca tulisanku yang terhormat dengan tetap menjadi diriku!
Dan aku tidak akan berusaha agar tidak pernah berubah!

Sesungguhnya...
Tidak ada satu makhluk ciptaan tuhan yang diciptakan secara tidak sempurna.
Hanya saja kita yang dititipkan dan yang melihat tubuh dan jiwa ini tidak dapat menyadarinya.
Bahkan tidak mensyukuri tubuh dan jiwa ini.
Tapi jika kita membawa jiwa ini kearah yang salah...
Maka kita dapat terjerumus ke dunia hitam, gelap tanpa ada tangan yang dapat membantu kita lagi.
Bagi tuhan tidak ada yang tidak sempurna dimatanya.
Jadi kita patut berterima kasih.
Dan patut meminta pengampunan padanya karena telah tidak sopan karena tidak menghargai apa yang telah tuhan berikan pada kita.

Ingatlah bahwa tuhan akan selalu melihatmu dari suatu tempat yang tidak bisa kita lihat...
Ia akan selalu mengawasimu bila suatu saat kamu berjalan kearah yang salah, ia akan membantumu dan menuntunmu kembali kejalan yang benar.
Cobaan dan kesulitan yang kita hadapi adalah kehendaknya yang membuat kita lebih tegar, dan kelak kita lebih bijak.

Note : Menjadi orang tua yang adil itu memang sulit...
Tapi bila kita bisa berubah menjadi manusia yang penuh keadilan maka kita setahap lebih maju menuju kesempurnaan...
Om & Tante...
Apabila kalian memiliki lebih dari satu anak, harap kalian dengan adil membagi kasih sayang kalian pada mereka...
Karena mereka ingin kalian menyayangi mereka secara adil.
Aku disini satu dari sekian anak yang merasakan ketidak adilan dalam hidup.
Tolong mengerti kami...
Tolong dengar pendapat kami...
Tolong sayangi kami...
Kami tidak meminta banyak...
Kami hanya meminta keadilan yang seharusnya menjadi hak kami. 😊

Terima kasih telah membaca.

Rabu, 25 November 2015

Nicky Wu's (吳奇隆) Complete Biography

Diposting oleh The Dreamer di 03.14 0 komentar

Chinese Name : Wu Qi Long
Cantonese Name : Ng Kei Lung
Hanzi Name : 吳奇隆
International Name : Nicholas Wu
International Stage Name : Nicky Wu
Nickname (In Chinese) : A Qi (阿奇)
Nickname (In English) : Archie
The Little Tigers Name : Thundering Tiger (Pi Li Hu / 霹靂虎)
Birthplace : Taipei, Taiwan
Birthdate : 31 October 1970
Height : 5'8" (173cm)
Weight : 143lbs (65kg)
Blood Type : O
Chinese Zodiac : Dog
Star Sign : Scorpio
Religion : Christian
Spouse : Cecilia Liu Shi Shi (刘诗施)
Ex-Spouse : Ma Ya Shu / Ya Ya (马娅舒)
Family : Father, Mother & 2 Brother
Hobbies : Sports, Music

Education : Executive Masters Of Business Administration (EMBA)

Career : Actor, Singer, Model
Recent Career : Part Of The Little Tigers Boyband
Talent Agency : Scarecrow
Business : Owner Of Lemon Leaves Restaurant

Favorite Food : Sushi
Favorite Drink : Honey, Tea, Juice
Favorite Animal : Dolphine, Dogs
Favorite Color : Black, White, Blue, Red
Favorite Clothes : T-shirt, Jeans
Favorite Flower : Tulip
Favorite Sport : Scuba-Diving, Bowling
Favorite Movies : Action
Favorite Places : China
Favorite Celebs : Al Pacino, Sylvia Chang, Jackie Chan
Martial Arts : Taekwondo, Judo
Wish : Visit Different Places
Nicknamed : Four Little Heavenly Kings (With Jimmy Lin, Takeshi Kaneshiro, Alec Su)

* Nicky Wu's Movies :

Wandering Heroes (遊俠兒) '1990' as Xiao Long
To Miss With Love (逃學外傳) '1992' as Wu Qi Long
In Between (新同居時代)'1993' as Steven Chen
The Lovers (梁祝) '1994' as Liang Shan Bo
Love In The Time Of Twilight (花月佳期) '1995' as Jiang Ji Wei
Remember M Remember E(那有一天想你) '1995' as Ricky
Young Policemen In Love (逃學戰警) '1995' as Garlic
Forever Friends (號角響起) '1996' as Li Wei Han
Thunder Cops (新喋血雙雄) '1996' as Ng Chi Long
King Of Comic (頑皮炸彈) '1996' as Fake Hanamichi Sakuragi
Stand Behind The Yellow Lines (邊緣青年) '1996' as Little Master
Naughty Boys And Soldiers (狗蛋大兵) '1996' as Captain
Jail In Burning Island (火燒島之橫行霸道) '1997' as Lin Jianer
The Kid Vs The Cop (天生絕配) '1997' as Wu Zheng Yin
A Tale Of Rascal (男生女生配) '1999' as A Wu
My Heart Will Go On (還我情心) '1999' as Leo Wu
De Ja-Vu (緣, 妙不可言) '2000' as Nicky
A Matter Of Time (新賭國仇城) '2000' as Ye Shao Long
Never Say Goodbye (有人說愛我) '2001' as Gao Zhao Wen
First Story Of Love (初戀的故事) '2001' as Yu Bo
A Battle Of Wits (墨攻) '2006' as Zi Tuan
The Valiant Ones New (新忠烈圖) '2007'
Ticket (車票) '2008' as Zhikan

* Nicky Wu's Tv Series :

Little Hero Dragon Whirlwind (小俠龍捲風) '1991' as Yu Zi Min
IT Files (IT檔案) '1999' as IT
At The Threshold Of An Era (創世紀) '1999' as Joe Yip
At The Threshold Of An Era 2 (創世紀2) '2000' as Joe Yip
Treasure Venture (俠女闖天關) '2000' as Shui Ruo Han
Pursuing Dream (追夢) '2001' Xiao Bing
Wesley (冒險王衛斯理) '2001' as Wesley / Wei Si Li
Musketeers And Princess (名捕震關東) '2001' as Wu Qing & Yin Teng
Treasure Raiders (蕭十一郎) '2002' as Xiao Shi Yi Lang
Heroes On Silk Road (絲路豪俠) '2003' as Yan Xiao Yao
Six-Fingered Demon Lute (六指琴魔) '2003' as Fu Yunjun
Iron-Fisted Drifter (動感地帶之鐵拳浪子) '2003' as Kang Jie
Legend Of The Book's Tower (風滿樓) '2004' as Ao Xie Tian
Jing Wei Tian Hai (精衛填海) '2004' as Xing Tian
Wen Jun Neng You Ji Duo Chou (问君能有几多愁) '2005' as Li Yu / Li Hou Zhu
Da Ma Tou (大碼頭) '2007' as Wen A Lu
The Fairies Of Liao Zhai (聊齋奇女子) '2007' as Qiao Sheng
You Are My Dream (你是我的梦) '2008'
The Days When Morning Glory Bloomed (牽牛花開的日子) '2008' as Xia Qing En
Biao Xing Tian Xia Qian Chuan (镖行天下前传) '2010'
Sanctuary (聖堂風雲) '2010' as Liu Mo Yuan
Shan Niang (扇娘) '2011' as Jing Shang Kong Yue
Scarlet Heart / Bu Bu Jing Xin (步步惊心) '2011' as Yin Zhen / Yong Zheng Emperor
Advisers Of Criminal Law (刑名师爷) '2012' as Duan Ping
Xiang Zhe Pao Huo Qian Jin (向着炮火前进) '2012' as Lei Zi Feng
The Bride With White Hair (新白发魔女传) '2012' as Zhuo Yi Hang
Startling Love By Each Step / Bu Bu Jing Qing (步步惊情) '2014' as Yin Zheng
Incisive Great Teacher (犀利仁师) '2014' as Liu Ao Tian
Han Dong (寒冬) '2015' as Deng Zi Hua
To Advance Toward The Happiness (向著幸福前進) '2015' as Yan Pei Qing
The Legend Of Zu (蜀山战纪之剑侠传奇) '2015' as Shang Guan Jing Wo

* Nicky Wu's Album :

- Album The Little Tigers

Happy New Year '1988'
Leisurely Cruising '1989'
Boys Don't Cry '1989'
Red Dragonfly '1990'
Meeting Of the Stars '1990'
Love '1991'
Goodbye '1991'
Best Dance Remix '1992'
The Stars Still Shine '1993'
Happy Forever '1994'
Feeling Helplessly Worried '1995'
Little Tigers 1995 Concert (live) '1996'

- Album Chinese

Youth Chasing Wind '1992'
Pursuing Dreams '1993
Suddenly Looking Back '1993'
Want To Find a Place '1994'
Fly Together '1994'
Insist '1995'
Lonely Star 119 '1995'
Thundering Storm Compilation '1996'
Sing A Movie '1996'
Hero '1997'

- Album Cantonese

Waiting Day By Day '1993'
My Summer Dream '1993'
Love For A Future '1994'
Loving You'1994'
Strange And Deep New Songs Compilation '1994'
Find Me '1996'
Warner's I Love Classics collection '1999'

His Photo When He's Still Young :






His Photos Now :






His Chibies :

Look Alike Isn't? This Chibi I Made From Online Site

As Gao Zhao Wen In Never Say Goodbye

My Opinion About Him :

I think his handsome face never run from him.
Not much different from him in the past until now.
He still cute and really sweet, sweeter than sugar!
His acting is incredible!
It just... his body more muscular.
But over all i still so much in love with him.
Actually when he is in the top of famous, i hasn't born yet.
Now he's already 45 years old, while i am just turn 17 years old this year.
But i guess... age isn't a reason for someone loving someone...

My Opinion About Age & Love :

When you had interest for him, then just let it flow.
Don't force yourself to push yourself to love someone around your age if you didn't love him/her.
Maybe the older person might know you better, protect you better and love you better.
It doesn't matter how old is he/her... as long as you like him, you love him then it's okay for you to choose him for your lifetime partner.
Don't move your mind just because of other opinion from people around you, if you sure he's the best!

Thank You For Spending Some Of Your Time In Your Busy Day To Read My Article!
Love From Me To All Of You! <3

Keterbatasan Kebahagiaan Dalam Hidup (Part 2)

Diposting oleh The Dreamer di 00.04 0 komentar

Aku memiliki banyak hobby yang sangat kusuka.
Contohnya seperti membaca, menulis sebuah cerita seperti novel, menggambar, merancang model-model baju walaupun itu hanyalah baju-baju untuk bonekaku, merancang desain exterior dan interior sebuah rumah disalah satu game yang menyediakan fasilitas desain rumah.
Beberapa hobby diatas adalah beberapa hobby yang paling kusuka.
Dan masih banyak lagi hobbyku yang terlalu panjang bila kujelaskan.

Tapi orang tuaku terus menanyakan tentang hobbyku yang tidak bisa mereka lihat dariku.
Seolah tidak jelas apakah aku memiliki hobby atau tidak, jadi mereka menanyakannya padaku.
Aku tidak mengerti mengapa mereka tidak kunjung mengetahui dengan jelas tentangku.
Mereka mendorongku ke sebuah hobby yang didalam hatiku hanyalah hobby biasa.
Aku tidak bisa merasakan adanya ketertarikkan pada hobby itu.
Tapi tetap kujalani agar mereka tetap merasa senang dan tidak kecewa.

Tetapi...
Semakin aku memaksakan diri untuk menyukai hobby itu aku mulai merasa bosan.
Sedangkan kedua orang tuaku malah terus mendorongku yang membuatku tak dapat lari lagi.
Dan aku terjebak dalam keterpaksaan.

Aku sadar bahwa hobby yang mereka banggakan adalah hobby yang positif dan sangat menjanjikan untuk masa depanku.
Namun apakah mereka bisa mengerti perasaanku yang sesungguhnya?
Betapa aku bosan untuk menyentuh hobby itu...
Dan betapa inginnya aku terbebas dari keterpaksaan yang membuatku terkurung...
Tidak...
Mereka tidak dapat mengerti...

Aku selalu ketakutan bila terlalu lama tidak menyentuh hobby itu...
Aku takut mereka akan marah...
Aku takut orang tuaku akan kecewa...
Aku tidak bisa lakukan itu.
Jadi aku tetap memaksakan diri dan terus memakasakan perasaanku untuk menyukainya, sebisa mungkin kupaksa untuk menyukainya.
Tapi aku malah merasa semakin aku tidak menyukainya.

Ayahku sangat menyukai hobby ini.
Sedangkan ibuku terus mendukungku untuk terus mengembangi hobby yang sangat baik ini.
Tapi aku tidak bisa.
Aku sungguh tidak ada minat disana.

Sudah berulang kali aku coba mengatakannya dengan isyarat mimikku, arah bicaraku yang selalu menjuru ke hobbyku yang lain, bahkan aku pernah menyatakan secara terang-terangan aku menyukai hobbyku.
Tapi mereka tidak mengindahkan pernyataanku hingga aku telah menyerah dan berusaha terus untuk menyukai hobby yang mereka dukung untuk masa depanku.

Kuharap suatu saat nanti mereka mau mengerti perasaanku yang sesungguhnya dan merelakan aku mencari hobby baik lainnya yang sesuai dengan diriku.

Note: Wahai para orang tua yang sangat menyayangi anak-anaknya diluar sana.
Kumohon hargailah kesukaan mereka dan jangan memaksakan kehendak kalian hingga membuatnya terluka.
Memang maksud dari om & tante baik dan bagus untuk masa depan mereka...
Tapi pernahkah terbesit dipikiran om & tante bagaimana perasaan mereka?
Bila belum pernah, coba dipikirkan lagi...
Jangan karena sebuah ambisi membuat hubungan seorang anak dan orang tua merenggang...
Karena yang orang tua suka belum tentu anak juga menyukainya.
Aku salah satu anak yang merasakannya dan mewakili seluruh anak yang merasakan perasaan ini memohon pada kalian untuk mengerti perasaan kami.

Terima kasih telah meluangkan sedikit waktu anda untuk membaca curahan hatiku ini 😊

Baca part 1 di pos sebelumnya.
Sorry karena aku ga bisa bikin link.
Maklumi yaa, Newbie soalnya 😆

Part selanjutnya akan aku tulis lagi nanti 👌

Keterbatasan Kebahagiaan Dalam Hidup (Part 1)

Diposting oleh The Dreamer di 00.02 0 komentar

Sesungguhnya aku bukanlah orang yang cengeng...
Aku bukan tipe yang sedikit-sedikit mengadu...
Aku juga bukan tipe gadis manja...
Tapi bila aku sudah di ambang keterpurukan rasanya aku juga akan mengadu, bercurhat, dan menangis.
Jujur saja aku tidak ingin mengumbar kesedihanku di publik tapi aku merasa ini adalah tempat yang cocok untukku mencurahkan semuanya.

Aku merasa hidupku ini dipenuhi ketidak adilan...
Aku terus berusaha meraih keadilan dalam hidupku, tapi tampaknya aku harus terjatuh berulang kali saat hendak meraihnya.
Aku tahu...
Dan aku juga paham...
Ini karena ekonomi keluargaku yang terus memburuk...
Karena itulah aku harus membuang jauh-jauh cita-citaku untuk bersekolah hingga setinggi langit.
Kini yang ku bisa adalah dengan menimbah ilmu menggunakan kemampuanku sendiri.
Aku sempat beberapa kali dimasukkan ke sekolah akan tetappi selalu berakhir lagi setiap setengah semester.

Kini usiaku telah menginjak 17 tahun...
Masa sma yang orang bilang adalah masa terindah dalam masa-masa sekolah telah kulewatkan...
Aku tidak merasakan sedikitpun masa-masa itu...

Sedangkan orang yang bersekolah terkadang menyia-nyiakan kesempatan itu.
Aku yang terus berusaha menggapainya malah tak sampai.

Aku memiliki 2 adik yang bernasib sama denganku...
Bahkan yang kecil sama sekali tidak merasakan duduk di bangku sekolah.

Aku juga ingin merasakan punya teman sebaya denganku...
Aku juga ingin merasakan jatuh cinta pada masa sma...
Tapi itu semua hanyalah impianku semata...
Yang tak akan mungkin terwujud.

Ayah dan ibuku sering kali bercerita tentang masa sekolah mereka...
Yang sungguh membuatku sedih mendengarnya.
Aku selalu berandai bila itu aku...
Tapi kenyataannya...
Itu semua adalah ilusi.

Melihat para remaja bersekolah membuatku ingin merasakan masa itu.

Sekarang aku hanya bersama keluargaku...
Tanpa ada seorangpun yang datang untuk mengajakku berpergian bersama ataupun untuk sekedar mengobrol.

Tak pernah aku memberitahu ayah dan ibuku tentang seberapa inginnya aku bersekolah...
Seberapa inginnya aku memiliki momen-momen itu...
Karena ku tahu...
Itu tidak akan berpengaruh...
Selama keadaan terus begini itu tidak akan merubah apapun.
Jadi kuputuskan untuk tidak memberi tahu mereka agar tidak menambah beban pikiran mereka.

Setiap hatinya aku hanya dirumah melakukan hal-hal yang setiap hari kulakukan...
Walau bosan, tapi tidak ada pilihan lain.

Sampai sekarang kuyakin kedua orang tuaku tidak tahu mengenai perasaanku.
Mereka pasti berpikir aku menyukai keadaan seperti ini hingga aku tidak mengeluh sama sekali...
Bisa selalu santai...
Tidak perlu belajar terlalu giat...
Tidak ada pr yang harus dikerjakan...
Tapi itu semua salah!
Andai mereka tahu yang sebenarnya...

Kumohon kepada berjuta ayah dan ibu diluar sana...
Bertanyalah kepada anakku om & tante bagaimana perasaan anak om & tante.
Dengan begitu om & tante akan mengetahui sebuah perasaan rahasia yang mereka pendam selama ini...
Beberapa anak termasuk aku mungkin tidak akan langsung berbicara karena suatu alasan yang berbeda-beda...
Tapi cobalah terus, dengan lembut dan kasih sayang orang tua, cepat ataupun lambat om & tante akan mengtahuinya.

Note: Maaf karena jadi curhat.
Tapi aku salah satu anak yang merasakan perasaan ini mewakili berjuta anak diluar sana yang merasakan hal yang sama.
Aku membuat ini untuk menyadarkan orang tua yang mungkin kurang peka terhadap perasaan seorang anak.

Aku akan membuat kisah hidupku yang lainnya nanti.
Maaf karena membuat curahan anak kecil yang cengeng seperti ini.
Karena jujur aku merasa pikiranku masih seperti anak kecil.
Dan aku hanya mau mencurahkan perasaanku yang terpendam agar lega... harap dimaklumi. (^_^)

Terima kasih karena telah menyempatkan diri untuk membaca artikel curahan hatiku. 😊

Minggu, 06 September 2015

12 Film Jaman Dulu Terbaik Versi Aku

Diposting oleh The Dreamer di 00.25 2 komentar
Karena aku hobby nonton, jadi aku sekarang bagi ke kalian film apa yang pantas ditonton.
Liat yuk!

12. Once A Thief


Tentang 3 pencuri handal yang dengan kompaknya melaksanakan pencurian yang disuruh ayah tirinya.
Seorang wanita dan dua orang pria itu tumbuh bersama dan dilatih dari kecil untuk menjadi pencuri handal oleh ayah tirinya.
Akan tetapi ada sebuah kecelakaan yang diakibatkan kegagalan pencurian sebuah lukisan terkutuk. James dan Cherry harus merelakan kepergian Joe.
Waktu terus berjalan, Cherry yang awalnya kekasih Joe perlahan mulai menyukai James secara tulus yang awalnya hanya sebagai bayangan Joe.
Setelah mereka berdua menikah dan hidup bahagia, Joe kembali.
James bertemu dengan Joe di supermarket saat sedang berbelanja dengan Cherry.
Walau ketiganya sempat kaku, semuanya menjadi akrab kembali.
Ayah tiri Joe, James, Cherry kembali menyuruh James mencuri.
Joe tetap akan membantu James walau kedua kakinya telah lumpuh dan duduk di kursi roda.
Namun terakhir Joe memukul dan menendang ayah tirinya, yang membuat James Tahu bahwa Joe sebenarnya tidak lumpuh.

Cast :
Chow Yun Fat
Leslie Cheung
Cherry Cheung

11. Naughty Boys And Soldier


Berkisah tentang seorang kapten yang ingin membuat bawahannya menjadi yang terbaik.
Akan tetapi itu tidak mudah... karena bawahan kapten itu sangat malas...
Mereka lebih suka bersantai dan bersenang-senang.
Juga seorang anak sekolah dasar yang berusaha mendapatkan teman sekelasnya yang sangat disukainya.
Akhirnya kapten itu jatuh cinta kepada seorang wanita yang bekerja sebagai guru sekolah dasar.

Cast :
Nicky Wu
Hao Shao Wen

10. Love In The Time Of Twilight


Seorang pemuda dibunuh setelah diperalat oleh para penjahat.
Pemuda itu adalah Jiang Ji Wei.
Ji Wei bersama seorang gadis pemain opera bernama Yen-Yen berusaha memutar ulang waktu dimana pemuda itu belum dibunuh.
Berbagai kejadian lucu dan romantis terjadi diantara mereka berdua, yang membuat keduanya saling jatuh cinta.
Beberapa kali gagal mereka menyelamatkan Ji Wei agar tidak meninggal, sehingga harus terus memutar ulang waktu sampai berhasil.
Namun film diakhiri dengan Ji Wei yang di selamatkan dan hidup bersama Yen-Yen.

Cast :
Nicky Wu
Charlie Yeung

09. Future Cops


Film ini dimulai dengan pertarungan sengit.
Para polisi masa depan bertarung menggunakan senjata-senjata canggih.
Sampai akhirnya mereka dapat tugas melindungi seorang hakim terkenal bernama Yu Ti Hung di masa lalu.
Karena para penjahat yang ingin membunuh Ti Hung telah pergi ke masa lampau untuk membunuh Ti Hung.
Ti Min, Manusia Sapu dan Manusia Karet kembali ke masa lalu untuk melindungi Ti Hung.
Ternyata para polisi masa depan mendahului para penjahat.
Para polisi sampai di masa lalu.
Lalu mereka bertemu Chan Tai Hung.
Para polisi menanyakan kepadanya apa ia mengenal seseorang bernama Yu Ti Hung, Tai Hung mengatakan ia tidak mengenal Ti Hung.
Para polisi akhirnya tinggal sementara waktu dengan Tai Hung.
Kejadian-kejadian lucu terjadi.
Sampai akhirnya di acara ulang tahun Tai Hung, ibu Tai Hung mengumumkan bahwa iya akan menikahi pria bernama Richard, dan Richard yang akan menjadi ayah tirinya, memberinya nama Yu Ti Hung.
Yang membuat para polisi kaget begitupun Tai Hung.
Pertarungan sengit terjadi saat para penjahat mengetahui keberadaan Tai Hung.
Para polisi, Tai Hung, adik dan ibu Tai Hung juga ikut membantu menyelamatkan Choi Nei, teman baik Tai Hung yang di sandera.
Film berakhir dengan polisi masa depan mendapat tambahan tugas di masa lalu karena mereka sudah betah hidup di masa lalu, dengan alasan masing-masing.

Cast :
Andy Lau
Dicky Cheung
Aaron Kwok
Jacky Cheung

08. Young Policemen In Love


Dua polisi muda yang berbakat namun konyol ini mendapat tugas melindungi seorang gadis remaja, anak dari kepala sekolah.
Garlic dan Gimmick mereka berdua sangat akrab namun sangat berbeda kehidupan.
Garlic yang diberkahi wajah tampan dan kaya membuat ia selalu digandrungi para gadis.
Sedangkan Gimmick... ia adalah pria miskin yang hidupnya menumpang pada Garlic bahkan meminjam segala sesuatunya pada Garlic.
Hingga akhirnya mereka menyamar menjadi murid dan bersekolah untuk melindungi gadis remaja yang bernama Jung Mei Li.
Berbagai lika-liku dihadapi Garlic dan Gimmick walau sebelumnya mereka hampir menyerah.
Tapi akhirnya mereka berhasil melindungi Jung Mei Li, meskipun Jung Mei Li dan Gimmick sempat di sekap oleh penjahat.
Di akhir film Garlic dan Gimmick mengetahui bahwa gadis yang mereka ketahui sebagi Jung Mei Li itu bukanlah Jung Mei Li yang asli tapi adalah polisi wanita yang menyamar sama seperti mereka.
Polisi wanita itu akhirnya pulang, dengan berat hati.

Cast :
Nicky Wu
Takeshi Kaneshiro
Charlie Yeung Choi Nei

07. Vampire Family


Keluarga Vampire yang harmonis.
Tetapi karena kejadian demi kejadian terjadi, keretakan menghampiri mereka.
Dimulai dari kakak perempuannya yang kelewat genit dan bermasalah dengan pacarnya.
Ayah dan ibu yang bertengkar karena masa lalu.
David yang mencintai seorang gadis namun tak berani mengungkapkannya.
Hingga Delon teman baik David yang ternyata menyukai Kakak perempuan David.
Semuanya jadi serba rumit.
Namun berakhir bahagia.
Cast :
Jimmy Lin
Dicky Cheung
Athena Chu
Eric Tsang
Elvina Kong

06. The Kid Vs The Cop


Bercerita tentang polisi yang meminta bantuan dari seorang napi wanita.
Wanita yang mengetahui dalang dari kasus yang sedang diselidikinya.
Akan tetapi semuanya tidak semudah yang ia bayangkan.
Wanita yang ceroboh dan selalu ingin bersenang-senang itu selalu berusaha kabur, juga tak ingin bekerja sama.
walau setelah cukup lama, wanita itu mau juga menurut ke si polisi itu.
Sang polisi baru mengetahui bahwa wanita itu ternyata punya anak yang sekarang dititpkan ke kuil Shaolin.
Lama-kelamaan sang polisi menjadi jatuh cinta kepada wanita itu, dan berhasil memecahkan kasus yang diselidikinya.

Cast :

Nicky Wu
Hao Shao Wen
Ng Man Tat

05. Shaolin Popey 1 & 2


Shaolin Popey

Seorang lelaki pemalu bernama Spinach diam-diam menyukai gadis teman sekolahnya, Annie.
Tetapi Annie telah memiliki kekasih, Eagle.
Dan seorang gadis yang diam-diam menyukai Spinach, Pearl.
Spinach tidak pernah mengira Pearl menyukainya, ia hanya menganggap Pearl sebagai teman dekatnya.
Pearl yang mengetahui Spinach menyukai Annie membantu Spinach mendapatkan Annie.
Namun pada akhirnya Spinach tidak jadi dengan Annie, dan memilih Pearl menjadi kekasihnya.

Cast :
Jimmy Lin
Hao Shao Wen
Ashton Chen
Vivian Hsu
Kingdom Yuen




Shaolin Popey 2 : Messy Temple

Penjahat yang mengaku bahwa dia profesional di perintahkan untuk mencari dan membunuh seseorang di Messy Temple.
Julukan dari penjahat itu adalah... Yellow Lemon.
Penjahat itu setuju untuk membunuh orang yang dicari-cari setelah kesepakatan yang mereka buat, yaitu Yellow Lemon akan mendapatkan Lemon sebanyak yang ia mau.
Yellow Lemon terus berusaha, namun selalu gagal.
Sampai akhirnya mereka bertarung.
Yellow Lemon dibantu temannya Red Lemon, namun akhirnya Red Lemon memutuskan untuk membantu shaolin-shaolin kecil.

Cast :
Hao Shao Wen
Ashton Chen
Ng Man Tat
Dicky Cheung
Kingdom Yuen

04. Granpa's Love


Dua kakak beradik menjadi yatim piatu akibat kecelakaan pesawat yang menimpa orang tua mereka.
A Jian dan A Kang kini tinggal bersama kakeknya.
A Jian anak yang baik, namun selalu di salah artikan oleh kakek menjadi anak nakal karena ulah adiknya.
Saat di gunung A Jian yang sedang memanjat pohon berusaha menyelamatkan adiknya yang hampir saja digigit ular.
Saat akan menyelamatkan adiknya ia terjatuh ke jurang membuatnya luka sangat parah.
Kakeknya yang pulang awalnya mengkhawatirkan A Kang, tetapi paman A Jian dan A Kang mengatakan bahwa yang terluka bukanlah A Kang, tetapi A Jian.
Setelah kakeknya mengetahui seluruh perasaan yang selama ini dipendam A Jian...
A Jian meninggal, kakeknya menyesali kenapa ia tak memberi perhatian lebih pada A Jian selama ini.

Cast :
Jimmy Lin
Hao Shao Wen

03. The King Of Comic


Anak yang hilang sejak bayi, dicari-cari oleh penjahat yang menginginkannya.
Ibu dari anak itu menjadi gila setelah anaknya menghilang entah kemana.
Diam-diam seorang pemuda yang tinggal bersebelahan dengan wanita yang kehilangan anaknya itu menyukai wanita itu.
Pemuda yang selalu bermimpi menjadi pebasket handal dalam komik 'Hanamichi Sakuragi' itu menyelamatkan wanita dari para penjahat yang tak lain adalah ayah dari anaknya yang hilang.
Itu yang membuat wanita itu mulai menyukai pemuda itu.
Akhirnya wanita itu kembali menemukan anaknya yang hilang dan menikah dengan pemuda tampan, yaitu tetangganya yang sangat mencintainya.

Cast :
Nicky Wu
Hao Shao Wen
Ng Man Tat

02. To Miss With Love


Lika-liku anak remaja.
Disaat-saat inilah cinta bersemi.
Namun tak semua kisah cinta berjalan lancar.
Contohnya seperti Zhi Ying yang menyukai Chu Yan, akan tetapi Chu Yan menyukai Qi Long sedangkan Qi Long tak menyukai Chu Yan.
Sedangkan guru kedisiplinan pun menyukai guru inggris yang cantik.
Dan Yat Kin seorang murid yang paling nakal di kelas menyukai guru inggris dan dengan berani ia mengajak gurunya berjalan-jalan.
Sampai guru cantik itu ingin dikeluarkan oleh kepala sekolah karena membantu Yat Kin yang terlilit hutang dikejar-kejar oleh penagih.
Seluruh murid yang terlanjur sayang kepada sang guru membela dengan berdemo, demo dipimpin oleh Yat Kin.
Dan berhasil!
Guru cantik itu tidak jadi dikeluarkan dan tetap mengajar mereka yang membuat seluruh murid menjadi gembira.

Cast :
Jimmy Lin
Nicky Wu
Dicky Cheung
Athena Chu
Sharla Cheung
Ng Man Tat
Kingdom Yuen

01. The Lovers


Kisah cinta Romeo dan Juliet versi China adalah Liang Shan Bo dan Zhu Ying Tai.
Ying Tai yang tak mengerti apa-apa disekolahkan agar di didik.
Namun Ying Tai harus menyamar jadi lelaki.
Dan bertemu Liang Shan Bo.
Dengan cepat mereka menjadi akrab dan mulai jatuh cinta.
Keduanya akhirnya mengetahui perasaan masing-masing.
Tetapi hubungan mereka di tentang orang tua Ying Tai.
Shan Bo akhirnya meninggal karena sakit parah.
Ying Tai yang terus menangis hingga menangis darah di paksa menikah.
Saat melewati makam Shan Bo, Ying Tai nekat melompat keluar dan berlari menuju makam Shan Bo.
Setelah menyampaikan pesan untuk kekasihnya Ying Tai bersujud.
Tanah di makam Shan Bo mulai terbuka.
Ying Tai yang melihat itu langsung melompat masuk ke dalam lubang tanah yang terbuka.
Dan seketika tanah kembali menutup.
Bila tak melihat kejadian itu secara langsung, tak akan ada yang tahu pernah terjadi longsor dan yang lainnya.
Semuanya kembali seperti sedia kala.
Dan akhirnya kedua insan itu berubah menjadi kupu-kupu.
Yang artinya mereka telah reinkarnasi menjadi sepasang kupu-kupu.

Cast :
Nicky Wu
Charlie Yeung
Elvis Tsui
Carrie Ng
Lau Shun
Linda Liu
Sun Xing

Segitu dulu deh...
Sebenarnya masih sangat banyak film-film yang bagus.
Ini aja aku susah memilih 12 teratas (Actually sebenernya 13, soalnya Shaolin popey ada 2, tapi berhubung angka 13 itu ga baik, jadi aku jadiin satu aja deh...).
Tapi menurutku kurang lebih inilah film-film lawas yang terbaik versi aku.

Apa film-film lawas terbaik versi kamu?

Sabtu, 05 September 2015

My Fanz Lists

Diposting oleh The Dreamer di 22.41 0 komentar
Hello Guys!
Kali ini aku mau post tentang fans-fans aku...
Sebenernya banyak banget fans aku, tapi aku rangkumin yang teratas aja yahh...



Top Ten Lists :

10. Steven Liu



Penyanyi lawas dengan suara khas ini berhasil meraih hatiku saat aku mendengar suaranya dan melihat fotonya yang tampan-tampan.
Aku belakang baru mengetahui nama internasionalnya adalah Steven, sebelumnya aku lebih mengenalnya sebagai Liu Wen Chen atau Liu Wen Zheng.

09. Nicholas Tse


Aku mulai suka sama aktor hongkong satu ini lewat filmnya yang sering diputar di tv-tv swasta, New Police Story a.k.a Police Story 5.
Aksinya yang agak gegabah dan ceria disana.
Setelah film itu aku menetapkan dia dalam posisi kesembilan.

08. Takeshi Kaneshiro


Aktor campuran Jepang - Taiwan ini menarik perhatianku difilmnya China Dragon.
Wajahnya tampan menurutku, Walau kadang agak blo'on sih... hahaha...
Tapi cute juga.

07. Leslie Cheung


Aku mulai suka sama Leslie semenjak aku tau dia itu sepupunya Dicky Cheung.
Terus mulai deh browsing tentang foto-fotonya, hidupnya, karirnya, N percintaannya... tapi sayang aktor sekaligus penyanyi tampan ini dikabarkan Gay atau Homo, dan memiliki pacar cowok... namanya... ya sudahlah ga perlu dibahas.
Tapi namanya juga fans, aku terima apa adanya.
Aku tetep suka sama suara emasnya, aktingnya, dan yang paling penting Tampan!

06. Daniel Wu


Sama seperti Nicholas, aku tau dan suka sama dia di film New Police Story a.k.a Police Story 5.
Dia penjahat terkeren yang pernah ada, walau disitu dia jadi penjahat aku ga pernah anggap dia sebagai penjahat malah jagoan aku hahaha...
Jujur aja di film itu aku lebih banyak berharap peran Daniel dan Nicholas ketimbang pemeran utamanya Jackie Chan... maaf ya om Jackie.

05. Dicky Cheung



Aku sebenernya udah suka sama aktor yang paling dikenal sebagai superhero china 'Sun Wukong' atau di Indonesia terkenal dengan nama 'Sun Gokong' itu dari aku umur 11 tahun, sampe-sampe aku namain Pohon Natal kecilku Dicky.. hahaha...
Jadi tiap kali aku liat pohon natalnya aku akan panggil ko Dicky... hahaha... dasar anak kecil...
Tapi perlahan mulai hilang sampe akhirnya hilang sama sekali tanpa bekas.
Tapiiii.... perasaan suka itu muncul lagi setahun yang lalu waktu aku masih umur 16 tahun, gara-gara film 'Journey To The West' atau yang lebih dikenal sebagai 'Kera Sakti' tayang lagi di B Chanel saat itu sebelum akhirnya ganti jadi Rtv.
Setelah nonton film itu, jadi suka lagi deh sama ko Dicky.

04. Benny Chan


Kalau yang ini dulu aku benci banget dulu... duuullluuu lhooo...
Karena dia menggantikan Dicky Cheung, dan menurutku aktingnya jelek banget dulu (walau tetep nonton juga).
Terus Kera Sakti tayang lagi di B Chanel, waktu pergantiannya aku sebel banget.
Tapi episode demi episode berlalu... perlahan-lahan aku mulai enjoy juga, sampe adik perempuanku bilang dia itu imut and manis juga... ga bisa aku tampik itu, dia memang imut dan manis, apalagi saat tersenyum.
Setelah nonton Gokong terus menerus tanpa melewati satu episode pun aku mulai suka dan akhirnya jadi nge'fans sama Benny!
Bahkan dia sempet jadi yang pertama dihatiku, untuk waktu yang cukup lama.
Tapi seilir waktu berjalan, dia jadi digantikan dan menurun jadi peringkat 4.

03. Vic Zhou



Cowok tinggi, ganteng dan cool ini juga pernah di posisi satu walau dalam jangka waktu yang sebentar, bahkan ga sampe 1 bulan, dan lagi-lagi digantikan.
Aku tau dia dari serial Meteor Garden.
Sosok Huaze Lei nya itu ga bisa lepas dari pikiranku.
Walau kadang agak terlalu lemah lembut, dan kuat tidurnya itu... haha.. katanya aslinya Vic juga suka tidur.. duuh... tapi ga apa.
Seperti di Meteor Garden 2 yang terakhir dia tonjok mukanya Dao Ming Si, bener-bener ga ada tenaganya, bahkan dia aja seperti melayang (bukan terbang) gitu saat melesatkan tangannya ke muka Dao Ming Si.
Tapi si pemilik rambut Anime ini (begitulah aku menyebutnya, karena rambutnya mirip dengan anime-anime jepang, apalagi saat di Meteor Garden 1) biar gimana pun tetap kusuka.

02. Jimmy Lin



Siapa yang tak kenal Jimmy Lin?
Mungkin yang bukan penggemar film dan serial China, Taiwan atau Hongkong tidak tau si imut yang satu ini.
Tapi kuyakin jarang ada yang tidak tau tentang Jimmy Lin.
Wajah awet muda yang dimiliki bener-bener buat aku dan sejumlah orang didunia ini tercengang dan terkagum-kagum.
Aku mulai suka dengan Jimmy Lin saat menonton filmnya Granpa's Love bersama Boboho, walau sebelumnya aku juga nonton Shaolin Popey dan sudah tertarik tapi tidak seperti setelah nonton Granpa's Love.
Semenjak itu aku suka sama dia.
Wajahnya yang nge'gemesin itu ga bisa pergi dari otakku.
Jadi kuputuskan dia diperingkat 2!
Dan posisi pertamanya adalah.....

01. Nicky Wu



Ya dia berhasil menjadi yang pertama!
Aku mulai menyukainya saat melihat video clipnya di disc Nightclub Songs, Yaitu 'Zhu Ni Yi Lu Shun Feng' dan 'Yan Huo' walau yang 'Yan Huo' bukan video clip asli, tapi dia juga.
Aku mulai suka deh saat itu, dan memposisikannya di posisi 7, lalu naik posisi 6... dan setelahnya langsung naik ke posisi 1 karena aku memimpikannya beberapa kali, dan durasi mimpinya cukup panjang, bahkan disalah satu mimpi bisa sampai 3 hari berturut-turut berlanjut... anehkan? (Aku memang merasa aneh pada diriku... karena biasanya durasi mimpi orang pendek, aku bisa mimpi dengan durasi yang cukup panjang, dan bisa lanjut di keesokan harinya, sudah beberapa kali begitu)
Setelah itu aku mulai mengoleksi lagu-lagunya, video clipnya, video konsernya, dan juga aku mendownload film-filmnya.
Walau sebelumnya aku juga mengoleksi lagu, video dan lain-lain punya fansku yang lainnya, tapi aku tidak segila saat koleksi Nicky punya, karena kalau Nicky punya aku sampai koleksi Filmnya.
Sampai sekarang dia menguasai hatiku.

Begitulah cerita dariku...
Tapi urutan itu untuk sementara waktu doang... soalnya posisi-posisi itu bisa berubah sewaktu-waktu.
Hehehe...
Itu fansku! Mana fansmu?

Tentang Cast Dan Lirik Lagu Soundtrack The Lovers 1994

Diposting oleh The Dreamer di 02.23 0 komentar


Hi Guys!
Pada kesempatan ini aku mau bagi informasi tentang cast'nya dan lirik dari soundtrack The Lovers 1994
Lagu yang satu ini itu Main Soundtracknya dari The Lovers
Judul lagu ini tak lain adalah nama dari 2 insan yang dimabuk cinta itu.
'Liang Shan Bo' atau 'Leung Shan Pak'
Dan...
'Zhu Ying Tai' atau 'Juk Ying Tai'
Jadi judulnya 'Liang Zhu' atau 'Leung Juk' diambil dari marga keduanya.
Jadi...
Yang mau aku share ada 5 versi...
Ada Cantonese, Mandarin, English & Indonesian!
Oh iya... juga ada versi Hanzi'nyaaa.....!
Okeh langsung ajaa...
Inilah dia.....


Hanzi :

粱祝




  • 无言到面前
  • 与君分杯水
  • 清中有浓浓意
  • 流出心底醉
  • 不论冤或缘
  • 莫说蝴蝶梦
  • 还你此生此世
  • 今世前世



  • 只只飞过万世千山去





  • Cantonese :

    Leung Juk

      Mou Yin Dou Min Chin
      Yue Gwan Fan Bui Sui
      Ching Jung Yau Nung Yi
      Lau Chut Sam Dai Choi
      Bat Leun Yuen Waak Yuen
      Mok Suet Wu Dip Mung
      Waan Nei Chi Saang Chi Sai
      Gam Sai Chin Sai
      Seung Seung Fei Gwoh Maan Sai Chin Saang Hui


    Mandarin :

    Liang Zhu

      Wu Yan Dao Mian Qian
      Yu Jun Fen Bei Shui
      Qing Zhong Yao Nong Yi
      Liu Chu Xin Di Zui
      Bu Lun Yuan Huo Yuan
      Mo Shuo Hu Die Meng
      Hai Ni Ci Sheng Ci Shi
      Jin Sheng Qian Shi
      Shuang Shuang Fei Guo Wan Shi Qian Sheng Qu


    English :

    Liang Zhu / Leung Juk

      I Came In Silence
      I Shared A Bowl Of Water With You
      Gentle With Deep Affection
      Awakens My Hidden Love For You
      This Love Cannot Last
      More Than The Dreams Of A Butterfly
      To Pay You
      Life After Life
      Let Us Become Butterflies And Fly Over Thousands Of Mountains Hand In Hand


    Indonesian :

    Liang Zhu / Leung Juk

      Aku Datang Dalam Diam
      Berbagi Secangkir Air Bersamamu
      Lembut Dengan Perhatian Yang Dalam
      Memancarkan Cintaku Yang Tersimpan
      Cinta Yang Fatal Tak Bisa Menjadi Yang Terakhir
      Sama Seperti Mimpi Para Kupu-Kupu
      Untuk Membayarmu
      Setelah Kehidupan Ini
      Mari Menjadi Kupu-Kupu, Terbang Melewati Ribuan Gunung Bersama-Sama


    Nah sekarang aku mau bagi informasi tentang para pemainnya.
    Let's Check It Out!

    Cast :

    Nicky Wu as Liang Shan Bo


    Cowok tampan yang satu ini terpilih jadi pemeran Liang Shan Bo oleh Tsui Hark
    Kalau dilihat-lihat cowok satu ini cocok banget berperan sebagai Liang Shan Bo...
    Selain Tampan dan Manis, cowok ini punya tampang imut dan polos yang menggambarkan Shan Bo banget.
    Tingkahnya yang polos dan lugu berhasil menarik hati para wanita.
    Sedihnya juga dapet banget, Nicky memerankan karakternya dengan amat sangat baik menurutku...
    Seperti pada scene dimana ibu Ying Tai datang kerumahnya, ia marah dan menangis, kedua emosi itu benar-benar tergambar di wajah Nicky... And semua itu kereeennn Buangeeettt!

    Charlie Yeung as Zhu Ying Tai


    Cewek cantik yang satu ini terpilih sebagai pemeran Zhu Ying Tai
    Dia memerankan karakter Zhu Ying Tai dengan sangat bagus.
    Dia lucu, polos, cantik, dan agak tomboy.
    dan semua itu cocok dengan karakternya Ying Tai.
    Memang biasanya Charlie juga memainkan karakter itu di beberapa film.
    Seperti di Love In The Time Of Twilight dan Young Policemen In Love.
    Dan dua film diatas itu dia juga berpasangan dengan Nicky Wu... !
    (Oh My!! Gue Sepertinya Udah Terbakar Api Cemburu Karena Gue Fanz Abiss Sama Nicky)
    Yaaaa... Menurut gue dia cocoklah jadi Zhu Ying Tai.

    Elvis Tsui as Mr. Zhu / Ying Tai's Father


    Bapak yang satu ini biasanya berperan lucu-lucuan di film lain walau menurutku mukanya terlalu sangar untuk jadi komedian.
    Disinipun ia ada berperan lucunya seperti cara marahnya waktu tinta Ying Tai mengenaik telinga dia.
    tapi entah kenapa aku benci banget sama dia disini, muking karena jadi dalang pemisah antara Ying Tai dan Shan Bo kali ya...
    Dia cukup sadis juga dengan tidak mengijinkan Ying Tai melayat ke makam Shan Bo.
    Tapi yaa... kalau menurutku... Lumayan lah kecocokan dia sama perannya.

    Carrie Ng as Ms. Zhu / Ying Tai's Mother


    Kalau ibu yang satu ini sih aku belum liat dia di film lainnya.
    Tapi kalau di film ini dia cukup bagus memerankan sebagai Ibu Ying Tai.
    Juga cukup kejam walau hatinya ada luluh di saat terakhir.

    Peter Ho as Ting Mong Chun


    Peter terpilih sebagai Ting Mong Chun dan menurutku dia cukup bagus berperan sebagai Ting Mong Chun.
    Acting'nya cukup keren, dan cara dia melihat Shan Bo kadang seperti cowok yang sedang melihat wanita cantik selangit. hahaha...

    Sun Xing as Monk


    Cukup bijaksana dan tampangnya sudah sangat dewasa, yang membuat dia cocok banget jadi Biksu.
    Aku ga tau mau komen apa lagi nih, ya udahlah sampe segini ajah.

    Shum Hoi Yung as Ms. Leung / Shan Bo's Mother


    Peran ibu Shan Bo sangat dikit disini.
    Tapi menurutku acting'nya lumayan.
    Saat Shan Bo mengeluarkan darah dari mulutnya, ibunya sangat menunjukan kekhawatiran.
    Ya itu bisa dibilang dia cukup cocok memerankan sebagai Ibu Shan Bo.

    Lau Shun as Chung Kwai / Ying Tai's Servant Boy


    Polos dan lugu juga sangat setia, membuatnya menjadi salah satu pelayan kesayangan Ying Tai.
    Menurutku dia cukup menghayati perannya disini.

    Linda Liu as Ying Tai's Servant Girl


    Inilah pelayan kesayangan Ying Tai yang lain selain Chung Kwai.
    Disini dia berperan sebagai pelayan yang sangat setia dengan Ying Tai, sama halnya dengan Chung Kwai.
    Acting'nya sangat bagus menurutku.
    Dan Linda sangat cocok dengan karakternya...

    Jumat, 04 September 2015

    Legend Of Liang Shan Bo & Zhu Ying Tai (The Butterfly Lovers)

    Diposting oleh The Dreamer di 19.33 0 komentar
    Hai semua...Bertemu lagi sama aku di blog kesayanganku Dreamer's Note..
    Promosi dikit ga apa-apa lah, asal jangan kebanyakan, ntar ditabok orang (x_x')
    Kali ini aku mau share salah satu legenda yang cukup terkenal di cina, ups..
    Salah.. tapi sangat terkenal di cina!
    Yup... Legenda Liang Shan Bo & Zhu Ying Tai! (dalam bahasa mandarin)
    Atau Leung Shan Pak & Juk Ying Tai (dalam bahasa kanton)
    Siapa yang tak kenal legenda yang satu ini?
    Legenda yang sangat menyentuh karena ikatan cinta mereka berdua yang tak terpisahkan.
    Sayangnya... Akhir dari ceritanya berakhir tragis.
    Aku ini suka banget sama cerita romantis seperti ini.
    Nah.. sekarang akan aku bagi ceritanya sama kalian.
    Kurang lebih begini nih ceritanya.....



    Pada suatu pagi yang indah, dimana banyak burung bernyanyi dengan indahnya...
    Ying Tai.. ya... Zhu Ying Tai, itulah nama gadis yang cantik nan manis itu.
    Ia sedang mengamati kupu-kupu didalam sebuah toples.
    Ia mengamatinya sambil mendengar burung bernyanyi.
    Ayah dan ibu Ying Tai memanggilnya, namun ia tak mendengarnya karena kini ia berada di atap rumah.
    Mereka terus mencari Ying Tai namun tak kunjung menemukannya.
    Seorang pelayan wanita memberikan isyarat menyuruhnya turun, bahwa ia sedang dicari oleh ayah dan ibunya, karena apabila ayah dan ibunya mengetahui Ying Tai memanjat keatas atap, Yin Tai bisa dihukum... karena jaman dulu, anak perempuan diharuskan bersikap anggun... namun Ying Tai berbeda, ia tak mempunyai sikap seperti itu.
    Ying Tai adalah seorang gadis yang ceroboh dan cuek terhadap sikap anggun yang seharusnya dimiliki setiap anak perempuan pada jaman itu.


    Setelah turun dari atap, Ying Tai segera dibawa pelayan itu menemui orang tuanya.
    Di ruang tamu, Ying Tai ditanya tentang puisi yang disuruh buat oleh kedua orang tuanya beberapa hari yang lalu.
    Ying Tai kebingungan menghadapinya, namun pelayan wanita yang tadi mengantar Ying Tai bertemu orang tuanya memberikan beberapa lembar kertas... yang isinya puisi hasil tulisan tangan.
    Tentunya bukan Ying Tai yang menulis puisi itu, melainkan pelayan wanita itu.
    Kedua orang tuanya kagum, dan menyuruh Ying Tai membacakan puisinya.
    Ying Tai yang kaget akhirnya membacakan puisi itu juga.
    Ia membacakannya dengan sangat buruk.
    Hingga seluruh orang yang ada di ruangan itu tertawa.
    Ying Tai tak ambil pusing dan terus membacakannya.
    Ayah dan ibu Ying Tai menggelengkan kepala mendengar Ying Tai membacakan puisi.
    Pertanyaan kedua diajukan kepada Ying Tai... Ying Tai kini disuruh orang tuanya memainkan musik kecapi.
    Lagi-lagi Ying Tai memainkannya dengan sangat buruk, dan beberapa kejadian lucu terjadi... seperti rambut Ying Tai yang tersangkut di senar kecapi, petikan yang terlalu keras hingga menyebabkan senar kecapi putus.
    Ayah dan ibu Ying Tai benar-benar pusing melihat tingkah anaknya
    .

    Pertanyaan terakhir, Ying Tai disuruh menulis puisi.
    Karena tak bisa, Ying Tai menulis asal, dan mengakibatkan tinta dari kuas yang dipegang Ying Tai mengenai telinga ayah Ying Tai.
    Ibu Ying Tai kaget, dan berusaha membersihkan tinta yang mengenai telinga suaminya, agar suaminya tidak tahu, dan Ying Tai tidak mendapatkan hukuman dari ayahnya.
    Namun ternyata ayah Ying Tai mengetahui tindakan ibu Ying Tai, dan langsung marah besar karena membela Ying Tai.


    Dikamar ibu Ying Tai menyatakan kepada Ying Tai bahwa harus bersekolah.
    Ying Tai bingung dan mengatakan "Tapi aku ini seorang wanita bu, Mana mungkin aku diterima disekolah itu." karena dijaman itu anak perempuan dilarang bersekolah, karena pada akhirnya akan menikah dan pendidikan itu akan menjadi sia-sia.
    Ibunya mengatakan Ying Tai harus menjadi seperti dirinya dulu, menyamar menjadi laki-laki agar dapat bersekolah.
    Dan ibunya mengatakan bahwa ia mengenal istri dari kepala sekolah disana, yang bisa menjaga Ying Tai nanti.
    Ying Tai setuju dan merasa sangat senang.


    Selama diperjalanan Ying Tai mengagumi keindahan pemandangan di sekitarnya, ia belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, karena Ying Tai tak pernah pergi kemanapun, karena anak perempuan dilarang berpergian.
    Ying Tai sungguh senang ia dapat melihat semua ini.


    Tibalah Ying Tai bersama 2 pelayannya di Sekolah Sung Yee.
    Ying Tai dan 2 pelayannya harus berjalan lagi untuk sampai ke ruangan kepala sekolah.
    Di perjalanan menuju ruangan kepala sekolah, Ying Tai melihat murid-murid sedang belajar memainkan musik kecapi.
    Semua murid itu melihat kearah Ying Tai, terpana sekaligus bingung kenapa pria bisa secantik itu.
    Ying Tai senang melihat orang-orang asing yang bukan berasal dari rumahnya, semua itu baru bagi Ying Tai.


    Diruangan kepala sekolah Ying Tai disambut oleh istri kepala sekolah dengan baik.
    Ying Tai dengan lugunya memperkenalkan dirinya "Apa kabar nyonya? Saya Zhu Ying Tai..."
    Seperti mengetahui sesuatu, istri kepala sekolah itu bertanya "..Hmm..? Kamu Zhu Ying Tai?"
    Ying Tai dengan ramah menjawab "Betul nyonya."
    Istri kepala sekolah itu kembali bertanya Apakah ibumu bernama Sin Yu Ting?"
    Ying Tai menjawab "Betul.. anda tidak salah nyonya."
    "Sudah sangat lama semenjak terakhir kali aku bertemu dengannya, ternyata dia telah menikahi lelaki bermarga Zhu itu.." Istri kepala sekolah itu terhenyak sebentar, dan menyuruh Ying Tai agar mengangap ini rumahnya sendiri, dan buatlah dirinya sendiri merasa nyaman.
    Ying Tai mengangguk tanda mengerti.
    Setelahnya istri kepala sekolah itu pergi mengambil seragam untuk Ying Tai.


    Setelah istri kepala sekolah itu pergi, pelayan wanita Ying Tai mempererat pakaian dalam Ying Tai... namun... belum selesai, istri kepala sekolah sudah kembali membawakan seragam untuk Ying Tai.
    Kaget... Ying Tai dan pelayan langsung menyudahinya.
    Istri kepala sekolah itu memberikan seragamnya dan ingin memakaikan seragam itu ke Ying Tai.
    Ying Tai kaget dan menolak dengan gugup.
    Karena istri kepala sekolah itu tetap memaksa, dan Ying Tai terus menolak dan menghindar, pakaian dalam Ying Tai terlepas dan jatuh ke lantai.
    Kini Ying Tai tak bisa mengelak lagi, penyamarannya sebagai pria telah diketahui.
    Namun istri kepala sekolah itu bilang ia sudah mengetahui dari awal bahwa Ying Tai adalah perempuan.
    Ia mengatakan pada Ying Tai agar tak perlu khawatir, ia tak akan bilang semua itu kepada siapapun.
    Ying Tai tenang dan berterima kasih.


    Malamnya Ying Tai masuk keperpustakaan dan menyiapkan kamarnya sendiri, karena Ying Tai tak boleh bergabung dengan murid lainnya, Ying Tai juga sudah berjanji pada ibunya ia tidak akan membongkar rahasianya pada siapapun, ia juga tak boleh bersentuhan pada murid lelaki di sekolah.
    Setelah selesai menyiapkan semuanya, Ying Tai hendak mengganti pakaiannya, dan membuka ikatan rambutnya hingga rambutnya tergerai indah dan juga membuka bajunya hingga terlepas satu persatu.
    Tinggal satu lapis baju lagi yang menutup tubuh Ying Tai, Ying Tai menyadari ada seseorang disana dan batal membuka semua bajunya.
    Ya... ada seorang pria, ia adalah salah satu murid di sekolah itu.
    Ying Tai kaget karena menabrak pria itu hingga terjatuh.. tanggap.. Ying tai segera mengambil selimut yang digunakan oleh murid yang sedang belajar itu untuk menutupi dirinya.
    Murid itu melihat Ying Tai yang sibuk menutupi dirinya dengan selimut dan memegang rambutnya, agar tak terlihat seperti wanita.
    Setelah melihat wajah Ying Tai, murid itu mengenali Ying Tai sebagai murid baru, dan bertanya sedang apa Ying Tai disini.
    Ying Tai menjawab dengan tegas bahwa sekarang ruangan ini adalah kamarnya, dan meminta pada murid itu kelak jangan kemari lagi.
    Kesal.. murid itu pergi dan mengatakan bahwa semua orang kaya itu sama saja... menindas yang miskin.
    Ying Tai menanyakan nama murid itu... dan murid itu menjawab "Liang Shan Bo.." Sambil berjalan keluar.
    "Liang Shan Bo.." Ying Tai merapal nama itu.. dan mengejarnya.
    Memanggilnya kembali keperpustakaan itu.
    Membuat persetujuan kecil, dimana Shan Bo boleh belajar disana tapi tak boleh mengganggu Ying Tai istirahat.
    Shan Bo setuju dan kembali ke perpustakaan sambil meledek Ying Tai yang bertingkah seperti perempuan dengan menutupi dirinya dengan selimut, persis seperti yang dilakukan Ying Tai tadi.
    Ying Tai tak ambil pusing, ia hanya tertawa saja.


    Ying Tai berusaha tidur, walau dihatinya dia sangat senang ada seseorang menemaninya, jadi ia tak sendirian.
    baru saja Ying Tai hendak memejamkan mata, Ying Tai mendengar Shan Bo sedang menepuk nyamuk dan seketika Ying Tai membuka matanya kembali... namun tak lama Ying kembali memejamkan matanya dan tertidur.


    Ditangga menuju kelas, Ying Tai berhenti melangkah, dan terpana melihat Shan Bo yang sedang menderingkan bel sekolah.


    Shan Bo kesal dan membuka sedikit mulutnya karena Ying Tai hanya berdiam diri disana terperangah seperti orang bodoh, sedangkan Ying Tai masih berdiam diri dan terus terperangah.


    Shan Bo semakin kesal dan menyeringai cukup lebar untuk menggambarkan kekesalannya.


    Ying Tai tersadar dari lamunannya dan mengikuti Shan Bo menyeringai.


    Shan Bo sekarang mencondongkan bibirnya seperti hendak mencium seseorang.


    Lagi-lagi diikuti oleh Ying Tai.


    Selanjutnya Shan Bo memejamkan matanya sedikit.


    Ying Tai juga mengikutinya dengan mimik yang sangat lucu,


    Shan Bo kini menjulurkan lidah sedikit.


    Ying Tai masih mengikuti apa yang dilakukan Shan Bo.


    Shan Bo melanjutkan dengan gerakan menggetarkan bibirnya.


    Ying Tai  mengikutinya juga.


    Setelahnya Shan Bo membuka mulutnya cukup lebar sambil terus menderingkan belnya.


    Ying Tai juga mengikuti dan membuka mulutnya.



    Shan Bo menderingkan bel sekolah dengan sangat keras karena kesal.


    Juga melakukan gerakan seperti Shan Bo... menderingkan bel sekolah.


    Shan Bo seketika berhenti, dan kembali menderingkan bel dengan serius dan sangat cepat setelah melihat
    guru berjalan kearah Shan Bo... kearah kelas.


    Ying Tai tak sadar dan terus memperagakan gerakan Shan Bo sebelumnya.


    Dan akhirnya sadar bahwa guru tepat berada dibelakangnya.
    Ying Tai yang kaget menunduk memberi hormat pada gurunya.


    Guru itu berjalan, dan saat melewati Shan Bo gurunya berkata "Kau menderingkan secepat itu... apa mungkin murid-murid lainnya bisa mendengar dengan jelas."
    Setelah mendengar gurunya protes, Shan Bo seketika memperlambat deringannya.


    Setelah gurunya masuk kedalam kelas Ying Tai segera mendekat ke Shan Bo... Ying Tai juga protes, menurut Ying Tai Shan Bo menderingkan belnya terlalu pelan, dan ingin menggantikan Shan Bo menderingkan bel sekolah.
    Shan Bo tak mau memberikan tugasnya dan menyuruh Ying Tai masuk kelas, dan Ying Tai mengikuti kata Shan Bo.


    Di dalam kelas guru sedang menetapkan dimana Ying Tai akan duduk.
    karena semua tempat duduk penuh, Ying Tai disuruh duduk dibelakang bersama Shan Bo.
    Dengan senang hati Shan Bo menggeser dirinya dan barang-barangnya, menyediakan tempat duduk untuk Ying Tai duduk di sebelahnya.
    Hampir sampai, Ying Tai dipanggil gurunya dan diberikan beberapa pertanyaan untuk menetapkan tempat Ying Tai duduk.
    Setelah ditanyai, Ying Tai tidak jadi duduk di samping Shan Bo dan duduk di baris kedua dari depan.


    Malamnya Ying Tai menunggu Shan Bo diperpustakaan.
    Lebih tepatnya Ying Tai berharap Shan Bo kembali belajar diperpustakaan, sehingga ia bisa melihatnya.
    Karena tak kunjung datang, Ying Tai mencari letak kamar Shan Bo dengan bertanya sana-sini.
    Hingga akhirnya Ying Tai menemukannya dan langsung masuk ke kamar Shan Bo sambil bertanya kecil "Apa kau ada disini?"
    Ying Tai melihat Shan Bo sedang belajar.
    Ying Tai bertanya apakah Shan Bo tidur disini sambil menunjuk kesebuah tempat tidur yang mirip dengan kandang.
    Shan Bo menjawab, bahwa begitulah tempat tidur orang miskin, ia beruntung diberi tempat oleh kepala sekolah disini, iapun belajar sambil bekerja disekolah ini.
    Kemudian Ying Tai menarik Shan Bo, namun karena Shan Bo tidak memakai bajunya dengan benar, Ying Tai tanpa sengaja menarik baju Shan Bo.
    Dan terbukalah baju Shan Bo.
    Ying Tai langsung berbalik dan mengajak Shan Bo belajar di perpustakaan seolah tak terjadi apa-apa.


    Di perpustakaan Shan Bo belajar dengan serius sedangkan Ying Tai memperhatikan Shan Bo sedari tadi.
    Shan Bo yang sadar... juga melirik kearah Ying Tai, tersenyum dan setelah sadar Shan Bo berpikir "Jangan-jangan dia ini seperti Ting Mong Chun...?" Ting Mong Chun adalah salah satu teman Shan Bo juga, tapi ia adalah seorang penyuka sesama jenis, yang membuat Shan Bo merasa risih didekatnya.


    Setelah selesai belajar, Shan Bo berpamitan dan bergegas kembali ke kamarnya, Ying Tai yang setengah mengantuk mengatakan Shan Bo tidur saja di perpustakaan bersamanya secara tidak sadar.
    Belum sempat Ying Tai meralat, Shan Bo setuju dan langsung berbalik.
    Akhirnya Shan Bo dan Ying Tai tertidur lelap dengan segelas air sebagai pemisahnya setelah berdebat sebelumnya karena tak boleh saling bersentuhan.


    Tengah malam Ying Tai mendengar Shan Bo mengigau menderingkan bel sekolah tanda mulai dan juga selesai belajar.
    Ying Tai kaget, dan menggerutu.
    Namun Ying Tai kembali tertidur.


    Ying Tai kembali terbangun dan melihat Shan Bo hendak memeluknya.
    Reflek.. Ying Tai langsung mengepalkan tangannya dan memukul Shan Bo.
    Ying Tai terbangun dalam keadaan memukul.
    Ying Tai segera duduk dan tanpa sengaja mengenai gelas pemisah antara Ying Tai dan Shan Bo.
    Gelasnya kosong, tak ada setetes air lagi digelas.
    Ying Tai berasumsi bahwa Shan Bo pasti ada melakukan sesuata semalam.
    Tak lama, Shan Bo datang membawa guci berisi air untuk mengisinya kembali, melihat itu Ying Tai pura-pura masih tertidur dan mengintip.
    Saat Shan Bo hampir mengisinya, Ying Tai berteriak "Sedang apa kau?! Apa yang kau lakukan semalam?!"
    Shan Bo menunjuk dan menyuruh Ying Tai melihat mata Shan Bo "Lihat apa yang kau lakukan padaku!"
    Ying Tai kaget dan tertawa.
    Shan Bo kesal "Semalam berkali-kali kau memukulku, pagi tadi air itu aku meminumnya" Jelas Shan Bo.
    "Apa kau meminumnya seperti ini?" Ying Tai bertanya sambil meledek dan memperagakan minum seperti anjing.
    Semakin kesal Shan Bo memukul Ying Tai dan marah.
    Ying Tai tak mau kalah, ia juga kesal karena dipukul Shan Bo.
    "Ini belum seberapa dengan apa yang kau lakukan padaku semalam" Shan Bo marah.
    Ying Tai diam, namun menunjukan muka kesalnya.
    "Sudah... bersiap, sekolah segera dimulai." Suruh Shan Bo seraya berjalan keluar perpustakaan.
    Setelah Shan Bo pergi, Ying Tai membasuh wajahnya, dan bersiap.


    Keesokannya kelas dimulai, Ujian hari ini yang membuat Ying Tai kebingungan menghadapinya.
    Dari depan ada orang-orang yang melemparkan lembar jawaban.
    Teman-teman sekelas Ying Tai mengambilnya,  sedangkan Ying Tai tak mendapat apa-apa.
    Lemparan kedua Ying Tai mendapatkannya, namun didalam lembaran itu kosong.
    Ying Tai kesal dan bingung.
    Shan Bo menjadi yang pertama menyelesaikan ujian, saat hendak memberikan lembaran ujian Shan Bo melihat ada satu lembar jawaban yang tersisa, dengan cepat Shan Bo menendang lembaran itu kearah Ying Tai.
    Di ambil oleh Ying Tai, dan segera disalinnya jawaban itu.
    Shan Bo setelah menyerahkan lembar ujian miliknya bergegas pergi, namun kembali lagi dan berpura-pura menanyakan sesuatu kepada gurunya dengan suara yang kecil, bermaksud menolong Ying Tai.
    Karena tak mendengar jelas, gurunya menyuruh Shan Bo mengulangi pertanyaannya, tapi bukannya makin kencang... Shan Bo malah bertanya semakin kecil.
    Ternyata guru menyadari bahwa Ying Tai menyontek, dan langsung menghampiri Ying Tai setelah menyuruh Shan Bo menunggu.
    Shan Bo yang ingin menolong Ying Tai berusaha menghalangi gurunya dan terus bertanya.
    Namun guru tetap tak menggubris tindakan Shan Bo.
    Akhirnya karena ketahuan Ying Tai menyontek Shan Bo juga jadi kena sasaran karena disangka membantu Ying Tai.
    Ying Tai dan Shan Bo diberikan kesempatan kedua.
    Ying Tai harus ujian ulang sendirian dikelas yang dijaga guru.


    Diperpustakaan Ying Tai yang mengantuk dipaksa belajar oleh Shan Bo dengan mengikatkan rambut Ying Tai dengan tali, jadi saat Ying Tai ketiduran, Shan Bo akan menarik rambut Ying Tai dengan tali itu.


    Keesokannya Ying Tai mengikuti ujian itu, gurunya menunggu Ying Tai mengisi lembaran ujian.
    Sambil menunggu, guru bermain catur dengan pengawal pria Ying Tai.
    Namun Ying Tai tak mengingat apa-apa, padahal Ying Tai telah belajar semalaman.
    Karena tak mengisi apa-apa Ying Tai jadi mengantuk.
    Saat kepalanya hampir terjatuh dan terbentur meja Ying Tai membayangkan Shan Bo yang menarik tali yang diikatkan ke rambut Ying Tai, yang membuat Ying Tai kembali tersadar dan mengingat apa yang dia baca kemarin malam.
    Ying Tai terus menarik kepalanya agar mengingat semua pelajaran yang ia serap.
    Gurunya kebingungan dengan tingkah Ying Tai dan juga kebingungan kenapa Ying Tai tiba-tiba bisa menjadi pintar.
    Guru memeriksa topi yang digunakan Ying Tai, takut Ying Tai menyimpan lembar jawaban.
    Tapi topi Ying Tai kosong, tak ada apapun ditopinya.


    Ying Tai berjalan keluar kelas, Ada Shan Bo yang sedari tadi berjalan kesana kemari dengan gelisah karena takut Ying Tai tak bisa lulus ujian.
    Saat melihat Ying Tai keluar dari kelas, Shan Bo langsung menghampiri Ying Tai.
    "Ying Tai.. kalau tak bisa lulus ujian juga tidak apa-apa... aku bisa sekolah ditempat lain... kau tidak perlu merasa bersalah." Shan Bo menenangkan Ying Tai.
    "Guru marah....." Ying Tai menjelaskan dengan wajah sedih...
    "...?" Shan Bo terdiam dan menunggu Ying Tai menyelesaikan kalimatnya.
    "Guru marah karena aku lulus ujian!!" Ying Tai menjelaskan dengan setengah berteriak karena terlalu senang.
    Shan Bo mendengarnya juga ikut berteriak dan sangat gembira.
    Keduanya berlari meninggalkan kelas.


    Hari telah gelap...
    Diperpustakaan Ying Tai telah menyiapkan semangkuk air.
    Shan Bo juga telah menyiapkan sebuah kayu pemisah wajah keduanya, agar nanti malam Ying Tai tak bisa lagi memukul matanya.
    keduanya melakukan toss dan akhirnya berbaring.
    Ying Tai sangat menghargai toss itu, ia langsung membelaikan tangannya ke wajahnya sendiri.
    Ying Tai mulai merasakan perasaan lebih dari teman pada Shan Bo, namun ia berusaha menepisnya, dan tidur.
    Sedangkan Shan Bo merasa resah... ia bingung tentang perasaannya pada Ying Tai.
    Ia kini merasa aneh didekat Ying Tai, Ia merasa gugup, tak seharusnya lelaki merasakan perasaan ini pada lelaki juga... Shan Bo takut ia akan menjadi seperti temannya Ting Mong Chun.


    Tengah malam, Ying Tai mengigau seperti Shan Bo, menderingkan bel sekolah dan mengeluh ikatannya terlalu kencang, Shan Bo bingung dan bertanya "Ying Tai... yang mana yang terlalu kencang? Biar kubantu..." Shan Bo menawarkan bantuan kepada Ying Tai yang masih saja setengah tertidur.
    Shan Bo berusaha membantu dan memegang punggung Ying Tai, namun ditepis oleh Ying Tai.
    "Sudahlah... tak perlu... aku tak ingin membiarkan seorangpun tahu rahasiaku" Ying Tai mengigau
    Shan Bo yang sempat memegang punggung Ying Tai bingung, ia merasakan sesuatu dipunggung Ying Tai tadi, ia juga bingung dengan apa yang dikatakan Ying Tai.
    "Rahasia?" Shan Bo kembali mengulang kata-kata Ying Tai.


    Keesokannya semua murid belajar melantunkan musik melalui kecapi.
    Guru memberi contoh kepada murid-muridnya.
    Ying Tai yang mengantuk terus diperhatikan oleh Shan Bo.
    Ting Mong Chun yang cemburu menarik kain yang mengikat rambut Ying Tai dan melepaskannya sehingga Ying Tai terbentur meja dan membuat guru kaget dan marah karena telah mengganggu dan tak mendengarkan dengan baik yang diajarkan guru.
    Shan Bo segera berdiri dan mengaku bahwa itu perbuatannya.
    Ying Tai tak mau Shan Bo terkena hukuman karenanya segera berdiri dan juga mengakui itu perbuatannya.
    Guru bingung dan juga kesal karena Shan Bo dan Ying Tai menutupi kesalahan satu sama lain yang membuat keduanya di hukum.


    Didepan bangunan sekolah Shan Bo dan Ying Tai dihukum berdiri sambil memegang papan kecapi sampai sore.
    Shan Bo dan Ying Tai berbincang, Shan Bo ingin mengatakan bahwa ada yang aneh saat dia besama Ying Tai, hanya saja Shan Bo kesulitan menjelaskannya, sehingga penjelasan Shan Bo seperti memutar dan membuat Ying Tai tak sadar akan maksud Shan Bo.
    Saat keduannya sedang berbincang-bincang datanglah Ting Mong Chun, dan lagi-lagi membuat Shan Bo risih dan berusaha mencegahnya mendekat menggunakan kakinya karena kedua tangan Shan Bo sedang memegang papan kecapi.
    Papan kecapi yang dipegang Shan Bo terjatuh dan patah terbelah dua, akibat mencegah Ting Mong Chun mendekat.
    Dan guru datang... Ying Tai yang melihat kedatangan guru buru-buru mengganti papan kecapi miliknya dengan milik Shan Bo.
    Karena tak ada waktu Shan Bo juga langsung mengangkat papan kecapi yang diberikan Ying Tai.
    Melihat papan kecapinya patah, guru marah besar dan menghukum Ying Tai berdiri terus sendirian sedangkan Shan Bo telah bebas dari hukuman.
    Shan Bo berusaha menjelaskan namun guru tak mengindahkan penjelasan Shan Bo, dan tetap menghukum Ying Tai.
    Ying Tai kini berdiri memegang papan kecapi yang patah sendirian sambil menangis.
    Shan Bo yang sedih melihat Ying Tai menangis berusaha menghiburnya dengan memainkan musik dari papan kecapi yang diberikan Ying Tai tadi.
    Awalnya Shan Bo memetiknya dengan kurang baik... hingga Shan Bo berhenti sejenak dan melanjutkan lagi dengan musik yang sangat indah dan penuh perasaan.
    Ying Tai yang telah bebas dari hukuman berendam di air sambil mendengarkan musik yang dimainkan oleh Shan Bo.
    Tanpa sadar jari Ying Tai juga ikut bergerak seakan sedang memetik kecapi.
    Dimalam yang sunyi Shan Bo menyelesaikan petikannya dan mengatakan "Aku kini telah mengerti."
    Shan Bo mengerti apa yang dimaksud gurunya 'Menggunakan Perasaan'


    Di hari selanjutnya Shan Bo bermain bola dengan teman-teman dan Ying Tai ikut menyaksikannya juga mendukung Shan Bo.
    Karena salah satu pemain cedera, Ying Tai menggantikannya.
    Tim Shan Bo dan Ying Tai terus mencetak gol dan membuat keduanya tertawa bahagia.
    Ting Mong Chun yang menjadi penjaga gawang lawan terpana dan 2 kali membiarkan bola masuk kedalam gawang tanpa perlawanan dan 1 kali memasukan bola kedalam gawang secara sengaja.


    Setelah permainan selesai Shan Bo mengajak Ying Tai ke dalam hutan yang ada air terjun.
    Ying Tai melihat seorang biksu disana, dan Shan Bo menjelaskan bahwa itu seniornya yang dulu juga bersekolah di tempat Ying Tai dan Shan Bo bersekolah.
    Ying Tai dan biksu itu berkenalan dan biksu itu bertanya pada Ying Tai "Zhu Ying Tai? Apa ibumu adalah Sin Yu Ting?"
    Ying Tai menjawab dan bertanya kembali pada biksu itu "Betul... kau tahu ibuku?"
    Biksu itu tersenyum dan menjawab seadanya "Aku dan ibumu adalah teman baik."
    Ying Tai juga hanya mengangguk.
    Shan Bo dan biksu itu berbincang sebentar sebab Ying Tai yang marah karena mendengar Shan Bo akan segera lulus dan akan jarang berkunjung ke sekolah itu lagi langsung pergi.
    Shan Bo mengejar Ying Tai sambil terus memanggil Ying Tai.
    Saat Ying Tai berhenti berjalan, Ying Tai berbalik  dan memukul Shan Bo Menggunakan Ranting Pohon.
    Shan Bo gelagapan menerima pukulan dari Ying Tai.
    Namun tak lama Ying Tai melanjutkan lagi berjalan dengan cepat.
    Tanpa sadar pakaian dalam Ying Tai terlepas.
    Shan Bo menemukannya dan bingung apa gunanya benda yang sedang dipegangnya.


    Malampun tiba, Ying Tai baru saja akan mengganti bajunya dan sadar pakaian dalamnya terlepas entah dimana.
    Setelah selesai berpakaian rapi Ying Tai menutup dirinya rapat-rapat dengan selimut tebal.
    Diluar hujan deras, ada yang mengetuk pintu dan memanggil Ying Tai, orang itu adalah Shan Bo.
    Shan Bo mengantarkan pakaian dalam Ying Tai yang terlepas di hutan.
    Ying Tai tak mau membukakan pintu, entah karena ia merasa kesal karena Shan Bo akan segera lulus atau karena ia takut diketahui sebagai perempuan karena tak memakai pakaian dalam.
    Karena kasihan dan ingin tahu apa Shan Bo masih berada diluar atau tidak sebab sudah tak ada ketukan pintu lagi Ying Tai membukakan pintu,, dan menemukan pakaian dalam Ying Tai yang disangkutkan di daun pintu.
    Ying Tai kekamar Shan Bo dan menemukan Shan Bo sedang tertidur sambil seluruh tubuhnya bergetar kedinginan, Shan Bo sakit karena kehujanan mengetuk pintu dan memanggil Ying Tai tadi.


    Di perpustakaan Ying Tai merawat Shan Bo yang sedang sakit.
    Ying Tai merebus obat dan memberikannya kepada Shan Bo.


    Di hari-hari selanjutnya Ying Tai menemani Shan Bo melakukan aktifitasnya.
    Seperti menggantikan Shan Bo menderingkan bel sekolah, membantu menyusun kembali papan kecapi, dan membantu menyusun barang-barang.
    Hingga makan siang bersama.


    Di suatu ketika semua murid berdandan selayaknya wanita entah untuk apa.
    Ying Tai menjelaskan pada Shan Bo bahwa ayahnya juga sering melakukan itu.
    Ying Tai benar-benar benci saat ayahnya berdandan layaknya perempuan.
    Shan Bo menarik Ying Tai duduk, dan mulai mendandani Ying Tai yang hanya diam.
    Shan Bo dengan lembut dan telaten mulai menuruh riasan wajah di wajah Ying Tai.
    Shan Bo terpana akan kecantikan Ying Tai saat di pakaikan riasan wajah, ia benar-benar tampak seperti wanita.
    Saat Shan Bo hendak minum, Ying Tai merebutnya dan langsung menenggaknya dengan cepat, karena masih panas Ying Tai gelagapan dan batuk.
    Shan Bo ingin membantu Ying Tai menepuk punggung Ying Tai dan merasakan bahwa Ying Tai menggunakan pakaian dalam layaknya wanita, kejadian ini membuat Shan Bo semakin bingung dan mulai ragu.


    Akhirnya Shan Bo lulus, Shan Bo membawa barang-barangnya pergi meninggalkan bangunan sekolah.
    Shan Bo memikul barang-barangnya pergi dengan berjalan, dan melewati tempat Ying Tai sedang belajar bermain kecapi.
    Ying Tai yang melihat Shan Bo segera memainkan musik yang dimainkan Shan Bo saat ia dihukum.
    Ying Tai mainkan musiknya dengan sangat buruk.
    Shan Bo yang mendengar musik yang dimainkan Ying Tai berhenti sesaat, dan kembali melanjutkan perjalanannya, dan mulai menjauh.
    Ying Tai terus berusaha dan tetap tak bisa memainkan musik seperti yang dimainkan Shan Bo, hingga Ying Tai menangis kesal.


    Dirumah, ayah dan ibu Ying Tai sibuk membicarakan tentang anak perempuan para tetangganya yang hampir semuanya telah menikah.
    Dan mereka mendengar keluarga Ma, keluarga pria yang akan dijodohkan dengan Ying Tai tak bisa sabar menunggu lagi.
    Akhirnya orang tua Ying Tai memutuskan memulangkan Ying Tai.


    Di perputaskaan atau yang bisa dibilang kamar Ying Tai ada pelayan pria Ying Tai sedang mengemas-ngemaskan barang-barang Ying Tai.
    Ying Tai berlari dan bertanya pada pelayannya apakah secepat itu dia pulang.
    Pelayannya mengatakan hanya mengikuti majikannya saja.
    Ying Tai kemudian berlari lagi menuju dimana Ting Mong Chun berada untuk menyuruhnya memberi tahu bahwa Ying Tai akan segera pulang, dan Ying Tai ingin bertemu Shan Bo untuk mengatakan sesuatu karena hanya Ting Mong Chun yang tahu keberadaan Shan Bo.
    Mendengar itu Ting Mong Chun langsung lari untuk memberi kabar pada Shan Bo.


    Kereta telah menunggu Ying Tai, sedangkan Ying Tai terus menunggu Shan Bo.
    Karena terlalu lama, akhirnya Ying Tai memutuskan untuk pulang, didalam kereta Ying Tai sangat kecewa karena tak bisa bertemu dengan Shan Bo.
    Lalu Ying Tai mendengar teriakan "Ying Tai! Zhu Ying Tai!!" dan itu suara Shan Bo yang tengah berlari-lari mengejar kereta Ying Tai.
    Ying Tai senang dan menyuruh keretanya berhenti, dan Ying Tai mengobrol sebentar dengan Shan Bo.
    Pelayan pria Ying Tai menyuruh Ying Tai kembali kedalam kereta dan segera pulang.
    Ying Tai memberi isyarat pada pelayannya agar menunggunya sebentar.
    Dan akhirnya Ying Tai  juga Shan Bo pergi menjauh dari kereta sambil melantunkan sebuah puisi.


    Tibalah Ying Tai dan Shan Bo ditempat dimana tak ada seorangpun disana.
    Ying Tai tiba-tiba berbalik dang memeluk Shan Bo.
    Shan Bo kaget, namun membalas pelukan Ying Tai.
    Ying Tai melepaskan pelukannya dan bertanya pada Shan Bo "Apakah kau merasa bahwa kau sedang memeluk seorang anak laki-laki?"
    Shan Bo menjawab "Aku sudah tahu, bahwa aku bukan sedang memeluk seorang anak laki-laki."
    Ying Tai menyandarkan kepalanya ke bahu Shan Bo dan mengatakan ia akan segera pulang untuk dijodohkan oleh orang tuannya.
    Shan Bo terdiam dan membelai kepala Ying Tai.


    Hujan turun, keduanya meneduh disebuah goa dekat patung Dewi Guan Yin.
    Shan Bo berdiri menjauh dari goa dan kehujanan.
    Ying Tai mengikuti Shan Bo, Shan Bo menyuruhnya kembali kedalam goa untuk meneduh, tapi Ying Tai tak menurut dan terus memandang wajah Shan Bo.
    Shan Bo menarik tangan Ying Tai dan membawanya meneduh.
    "Shan Bo..." panggil Ying Tai pelan.
    Shan Bo kemudian menarik Ying Tai kedalam dekapannya, keduanya mulai memadu kasih dan terbawa suasana.


    Setelah hujan reda Shan Bo dan Ying Tai berjalan mendekat kearah kereta berada dengan keadaan baju yang kotor dipenuhi lumpur dan rambut berantakan.
    Sebelum sampai di kereta Ying Tai menyuruh Shan Bo datang kerumahnya dan melamarnya untuk membatalkan perjodohan itu, karena apabila Shan Bo tidak datang, Ying Tai akan membenci Shan Bo seumur hidupnya.
    Shan Bo mendengarkan dan mengangguk.
    Pelayan pria Ying Tai menghampiri Ying Tai dan membawanya menuju kereta sambil membersikan dedaunan yang melekat di rambut Ying Tai.
    Shan Bo segera pergi setelah kereta Ying Tai pergi, karena Shan Bo masih ada ujian.


    Setelah selesai ujian Shan Bo segera datang kerumah Ying Tai dengan niat melamar Ying Tai.
    Dengan membawa hadiah, Shan Bo datang, namun ditengah jalan Shan Bo tertunda, karena ada orang yang juga membawa hadiah pernikahan.
    Hadiah yang dibawa Shan Bo menjadi kotor akibat debu yang dihasilkan dari orang-orang yang membawa hadiah untuk pernikahan lainnya.


    Shan Bo datang membawa hadiah penuh debu dan menunggu di ruang tamu.
    Ibu Ying Tai belum mengijinkan Shan Bo menemui putrinya.
    Ibu Ying Tai menyuruh Shan Bo memakan makanan yang ada di meja.
    Shan Bo dengan sopan menolak dan mengatakan bahwa dia hanya ingin bertemu dengan Ying Tai.
    Tapi karena ibu Ying Tai mengatakan ia tak akan bisa menjadi bagian dari keluarga Zhu kalau makanan yang dimasak keluarga Zhu saja ditolak Shan Bo, Shan Bo langsung memakannya dengan lahap dan tersenyum pada ibu Ying Tai.
    ibu Ying Tai akhirnya mengijinkan Ying Tai bertemu dengan Shan Bo.


    Begitu masuk ketaman belakang keluarga Zhu, Shan Bo mendengar Ying Tai berteriak dari pendopo di ujung sana.
    Shan Bo langsung berlari sekencang-kencangnya.
    setelah jarak sudah sangat dekat Shan Bo berhenti dan melihat Ying Tai berpakaian layaknya wanita.
    Shan Bo terpana, dan tak bisa berkata-kata.
    Shan Bo yang tak percaya dengan apa yang dilihatnya bertanya apakah ini benar-benar Zhu Ying Tai yang dikenalnya.
    Ying Tai mengangguk kecil.
    Keduanya duduk di pendopo dan mengulangi gerakan yang mana Ying Tai mengikuti gerakan Shan Bo di tangga sekolah saat Ying Tai melihat Shan Bo menderingkan bel sekolah.
    Setelahnya keduanya tertawa bahagia.
    Lalu datang pelayannya, menyuruh Ying Tai mencoba baju pengantinnya.
    Dengan tegas, Ying Tai menolak dan memutuskan untuk tetap menemani Shan Bo.
    Shan Bo merasa tidak enak hati karena menunda aktifitas Ying Tai yang sedang padat walau jauh di lubuk hatinya Shan Bo merasa sangat sedih karena Ying Tai akan segera menikah, dan rencananya mempersunting Ying Tai terlambat... Shan Bo menyuruh Ying Tai mencobanya, dan Shan Bo akan menunggu Ying Tai disini sampai Ying Tai selesai.
    Ying Tai tetap menolak.
    Shan Bo terus membujuknya sampai akhirnya Ying Tai setuju juga.
    Ying Tai pergi mencoba bajunya.
    Saat sedang mencoba bajunya Ying Tai takut Shan Bo bosan karena terlalu lama menunggunya, jadi Ying Tai menyuruh pelayan perempuannya bilang pada Shan Bo sebentar lagi ia akan selesai.
    Sesampainya disana pelayan itu menyampaikan pada Shan Bo yang disuruh Ying Tai.
    Shan Bo juga menitip pesan kepada pelayan untuk di sampaikan ke Ying Tai bahwa Ying Tai tak perlu khawatir masalah itu, Ia akan selalu menunggu Ying Tai dengan sabar.
    Pelayan menyampaikan ke Ying Tai, dan Ying Tai kembali menyuruh pelayan pergi menyampaikan pesan ke Shan Bo.
    Beberapa kali pelayan itu terus kesana kemari menyampaikan pesan, sampai kelelahan.
    Saat akan menyampaikan pesan kesekian kalinya Shan Bo yang tadi menunggu untuk mendengarkan yang akan disampaikan si pelayan terdiam dan terpana melihat Ying Tai melintas didepannya menggunakan baju merah atau lebih tepatnya baju pengantin.
    Ying Tai juga melihat Shan Bo dan tersenyum sambil berjalan ke arah depan.


    Setelah selesai Ying Tai yang masih belum berpakaian baju dengan rapih langsung menemui Shan Bo.
    Dengan pelayan yang masih merapihkan baju, Ying Tai menemui Shan Bo.
    Sesampainya disana Shan Bo mengemukakan pendapatnya bahwa ia seharusnya menyerah dan tidak melamar Ying Tai karena sudah dilamar orang lain.
    Mendengar itu Ying Tai marah dan memecahkan cangkir-cangkir yang ada di meja.
    "Tidak bisa! Kau tidak boleh melupakan apa yang telah kita lakukan didepan patung Dewi" Ying Tai marah.
    "Tapi kalaupun orang tuamu setuju... Bagaimana dengan keluarga Ma? Apakah mereka bisa terima?" Jelas Shan Bo kepada Ying Tai lembut.
    "Kalau tidak terima kita pergi dari sini, dan kita kembali ke sekolah Sung Yee, ku yakin masih ada tempat untuk kita bernaung disana." Ying Tai memberi usul.
    Shan Bo hanya diam tanpa menjawab apa-apa, dan tampak sedang memikirkan sesuatu.
    "Nanti kau tunggu aku diluar rumah, Jam 5 sore... aku akan bersiap." Tambah Ying Tai.
    Shan Bo mengangguk dengan pasti tanda setuju.
    Tanpa diketahui ibu Ying Tai mendengarkan percakapan mereka dan mengetahui rencana mereka.


    Sorenya didalam kamar Ying Tai bersiap-siap.
    Ia merapihkan barang-barangnya.
    Dan melepas kupu-kupu kesayangannya yang disimpan di sebuah toples agar bebas.
    Saat kupu-kupunya sudah terbang, dan Ying Tai masih memegang toples itu ibunya datang.
    "Mengapa kau lepaskan kupu-kupu itu? Bukankah kau sangat menyayanginya?"
    Kaget Ying Tai melepaskan toplesnya hingga jatuh pecah.
    "Ah... Aku... Aku hanya tidak ingin mengekang kupu-kupu ini, aku ingin mereka bebas." Jawab Ying Tai gugup.
    "Ayahmu ingin berbicara denganmu, temui dia." Suruh ibunya dengan dingin.
    "Baik bu." Ying Tai langsung menurut
    Saat Ying Tai baru saja berjalan beberapa langkah ibunya memanggil Ying Tai.
    "Kenapa lepas tali yang mengikat di kakimu?" Tanya ibu Ying Tai.
    Ying Tai segera ingin mengikat kembali talinya tetapi sudah tak melingkar lagi dikakinya.
    "Talinya ada diranjangmu" Ibu Ying Tai menunjuk kearah ranjang Ying Tai yang penuh dengan barang-barang persiapan Ying Tai pergi.
    Dengan lemah Ying Tai pergi kearah ranjangnya yang penuh dengan barang.
    Ying Tai lemas karena ibunya sudah melihat yang telah disiapkan Ying Tai sedari tadi.
    Setelah mengikat kedua kakinya Ying Tai pergi menemui ayahnya.


    Didalam ruangan Ying Tai yang resah disuruh menunjukan kemampuannya yang ia dapat dari bersekolah.
    Ying Tai disuruh menulis puisi.
    Ying Tai terus menoleh kearah luar, berpikir bagaimana Shan Bo diluar sana.


    Diluar Shan Bo terus menunggu Ying Tai yang tak kunjung keluar dari rumahnya.
    Sesekali Shan Bo melompat untuk melihat kedalam rumahnya Ying Tai.


    Kedua orang tua Ying Tai bangga anaknya sudah bisa menulis puisi dengan indahnya.
    Ying Tai terus menoleh kerarah luar.
    Ayah dan ibu Ying Tai berkata anaknya sudah sangat cocok untuk bersanding dengan anak keluarga Ma.
    Ying Tai mengemukakan bahwa ia tak ingin menikah dengan anak dari keluarga Ma.
    Mendengar itu orang tua Ying Tai marah.
    Ying Tai tetap membantah dan tetap pada pendiriannya.
    Semakin marah pula orang tua Ying Tai.
    Ying Tai berdiri dan berkata ia tetap pada pendiriannya dan tak akan berubah bagaimanapun juga.
    Setelah mengatakannya Ying Tai pergi.


    Dengan bantuan pelayan perempuannya Ying Tai bisa bertemu Shan Bo.
    Setelah bertemu mereka berbincang serius sebentar.
    Setelahnya mereka segera bergegas pergi.
    Pelayan yang menunggu diluar ruangan yang ada Shan Bo dan Ying Tai didalamnya berteriak dan di hukum oleh penjaga suruan orang tua Ying Tai.
    Mendengar itu Ying Tai langsung mengajak Shan Bo pergi.
    Terlambat... Shan Bo dibawa oleh penjaga dan dibawa keluar disaat itu hujan sangat deras dan petir menyambar-nyambar.
    Diluar Shan Bo dipukuli hingga tak bisa berdiri lagi, dan di tinggalkan begitu saja.
    Ying Tai dikurung di sebuah ruangan gelap.
    Ying Tai terus berteriak sambil menangis dan memukul pintu itu meminta dilepaskan.


    Dirumah, Shan Bo yang sedang sakit diberikan obat oleh ibunya.
    Saat melihat obat ia jadi teringat akan Ying Tai dan langsung meminumnya walau obatnya masih dalam keadaan panas.


    Ibu Ying Tai mendatangi rumah Shan Bo.
    Shan Bo yang sedang sakit menerima ibu Ying Tai walau ia sebenarnya kesal dengan perlakuan keluarga Ying Tai.
    Ibu Ying Tai memaksa Shan Bo membuatkan surat untuk Ying Tai.
    Awalnya Shan Bo tidak bersedia, tapi akhirnya setuju juga.
    Saat akan menulis surat Shan Bo mengenang semua yang ia lalui bersama Ying Tai.
    Shan Bo menangis dan tak kuat menulis.
    Tak lama Shan Bo memuntahkan darah.
    Ibu Shan Bo kaget, dan langsung menghampiri Shan Bo.
    Ibu Ying Tai hanya diam dan melihat tanpa ekspresi.


    Ibu Ying Tai pulang, dan menjenguk Ying Tai yang dikurung.
    Ying Tai hanya menangis didalam.
    Ibu Ying Tai berkata bahwa ia baru saja mengunjungi Shan Bo dan membawa surat dari Shan Bo.
    Ying Tai tak menjawab dan terus menangis.
    Apabila Ying Tai tak berteriak lagi dan menurut ia akan memberikan surat itu.
    Lagi, Ying Tai hanya menangis tanpa menjawab.


    Keesokannya ibu Ying Tai melihat seorang biksu yang mengunjungi rumahnya dan menunggu di kolam ikan.
    Ibu Ying Tai kaget dan bertanya untuk apa kau datang kemari.
    Biksu itu adalah teman Shan Bo yang berbicara dengannya saat di air terjun bersama Ying Tai.
    Dan juga... Kekasih ibu Ying Tai semasa muda.
    Biksu itu berbincang sebentar dan mengatakan bahwa ibu Ying Tai terlalu mengikuti kemauannya sendiri dan terlalu memaksakan anaknya.
    Mendengar itu Ibu Ying Tai marah dan menampar biksu itu.
    Biksu itu sempat mengatakan sesuatu sebelum ia pergi.
    "Jangan terlalu memaksakannya, kau akan menyesali perbuatanmu di kemudian hari."
    Ibu Ying Tai hanya diam.


    Pelayan perempuan Ying Tai membawa surat dari Shan Bo.
    Diam-diam ia memberikannya kepada Ying Tai.
    Ying Tai senang, dan membuka suratnya dengan terburu-buru.
    Setelah membuka suratnya...
    "Shan Bo?! Liang Shan Bo! Shan Bo! Ibu keluarkan aku! Keluarkan aku dari sini!" Ying Tai berteriak.
    Ying Tai kaget melihat darah di surat Shan Bo.


    Ying Tai yang terkurung, membuat lagu menggunakan surat kosong berisi darah Shan Bo dan alat musik kecapi.
    Ia membuat lagu dari musik yang dimainkan Shan Bo dulu saat ia di hukum oleh gurunya.
    Ying Tai membuat syair lagu itu dengan sungguh-sungguh.


    Shan Bo yang sekarat berbicara ia belum mau meninggalkan dunia ini didalam pelukan teman baiknya biksu itu.
    "Aku belum bisa pergi... Aku masih belum bertemu dengan Ying Tai... Aku ingin bertemu dengannya..."
    setelahnya genggaman tangan Shan Bo ke tangan biksu itu mengendur dan terlepas.
    Shan Bo meninggal.
    Ibu Shan Bo menangis sejadi-jadinya.
    Ibu Shan Bo berjanji pada anaknya bahwa ia akan menguburkannya di tempat yang akan dilewati iring-iringan Ying Tai nantinya.


    Diruang rias, Ying Tai hanya diam dan menangis.
    Ayahnya menyuruh perias memberi riasan yang tebal untuk menutupi wajah kelam Ying Tai.
    Pelayan perempuannya terus menyeka air mata Ying Tai.
    Pelayannya kaget karena Ying Tai bukan mengeluarkan air lagi dari matanya... melainkan darah.
    Ying Tai menangis darah.
    Pelayan itu memberi tahu ibu Ying Tai.
    Ibu Ying Tai menghampiri anaknya.
    Ying Tai memohon pada ibunya satu hal, agar ia diperbolehkan melayat ke makam Shan Bo, Setelahnya ia tak akan meminta yang lainnya.
    Ibunya menyetujui.


    Ying Tai sudah berada dalam tandu.
    Ayah Ying Tai menyuruh anak buahnya menggunakan jalan lain dan jangan melewati makam Shan Bo.
    Ibu Ying Tai protes karena ia telah menyetuji permintaan Ying Tai.
    Ayahnya tetap tak mau dengar dan mengikuti kemauannya sendiri.


    Iring-iringan calon mempelai wanita telah jalan.
    Saat sudah mendekati makam Shan Bo, iring-iringan bermaksud menggunakan jalan lain.
    Tetapi seketika angin bertiup kencang.
    Longsor dan ranting-ranting menutupi jalan lain.
    Terpaksa harus melewati jalan yang semula.


    Disitulah pelayan wanita Ying Tai berteriak bahwa ia melihat makam Shan Bo.


    Ying Tai mendengar itu langsung meminta tandunya berhenti.
    Tetapi tandu tetap tak berhenti.
    Ying Tai nekat melompat keluar dari tandu dan berlari ke makam Shan Bo.
    Saat berlari Ying Tai membuang aksesoris pengantin dan membuka baju merah yang melapisi baju putih Ying Tai dan mengambil sebuah tali putih dan dilingkarkannya di kepala tanda berkabung.


    Sampailah Ying Tai di makam kekasihnya... Liang Shan Bo.
    "Shan Bo... Aku telah datang..." Ying Tai memberitahu kehadirannya.


    Langit seketika berubah menjadi terang.


    Lalu kedua pelayan setia Ying Tai membersihkan papan nisan Shan Bo.


    "Shan Bo, Musik yang kau mainkan untukku... telah ku tuliskan liriknya untukmu..." Ying Tai memberitahu Shan Bo.
    Dan Ying Tai mulai membacakan liriknya untuk Shan Bo


    "Aku datang dalam diam..."
    "Berbagi secangkir air bersamamu..."
    "Lembut dengan perhatian yang dalam..."
    "Memancarkan cintaku yang tersimpan..."
    "Cinta yang fatal tak bisa menjadi yang terakhir..."
    "Sama seperti mimpi para kupu-kupu..."
    "Untuk membayarmu..."
    "Setelah kehidupan ini..."
    "Mari menjadi kupu-kupu, terbang melewati ribuan gunung bersama-sama..."
    Ying Tai terisak.


    Selesai membacakan Ying Tai bersujud beberapa kali didepan nisan Shan Bo.


    Setelahnya Ying Tai menggigit jari telunjuknya dan menuliskan namanya di samping nama Shan Bo dengan darahnya.


    Tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras.


    Mengguyur dan membasuh wajah Ying Tai yang tebal akan riasan.
    Riasan yang tebal itu perlahan terhapus oleh derasnya hujan.


    Setelahnya Ying Tai berdiri, dan badai mulai datang.
    Angin bertiup sangat kencang, dan tanah mulai longsor.


    Angin meniup kain berwarna merah yang dilepas Ying Tai, Membalut tubuh Ying Tai dengan kain merah itu.
    Tanah makam Shan Bo perlahan terbuka.
    Ying Tai tersenyum...


    Dan menjatuhkan dirinya kedalam makam Shan Bo.


    Dan perlahan tanah mulai menutup kembali tanpa meninggalkan bekas, seolah tak terjadi apa-apa.
    Kedua pelayan terus memanggil nonanya, dan berusaha menggali tanahnya dengan tangan.
    Namun tak membuahkan hasil apapun.
    Shan Bo membawa kekasihnya Ying Tai pergi bersamanya.


    Di perpustakaan sekolah Sung Yee seorang biksu sedang merobek gambar kupu-kupu yang digambar Ying Tai dulu.


    Setelah dirobek biksu itu membuka tangannya dan membiarkan kedua kupu-kupu itu bebas terbang.
    Kupu-kupu yang awalnya kertas itu berubah menjadi kupu-kupu sungguhan.
    Dengan sangat bahagia kupu-kupu itu berterbangan bersama pasangannya kemanapun ia suka.
    Bisa diartikan... kupu-kupu itu adalah reinkarnasi dari Liang Shan Bo dan Zhu Ying Tai.


    Okeh okeh... ceritanya udah selesai nih...
    Gara-gara cerita ini aku harus ngetik berhari-hari...
    tapi ga apa... biar lengkap!
    Cerita lengkapnya kudapat dari filmnya.
    Film lama Hongkong, gimana ga lama... tahun 1994 man!
    Aku bahkan belum lahir.
    Hahaha... cukup! kelamaan ngomong kapan selesainya...
    Ya deh... bye-bye readers.!
    Sampai ketemu di post ku yang selanjutnya!

    Sumber :  The Lovers 1994
                   Cerita ini kutulis tanpa mencontek buku atau lainnya...
                   Melainkan aku hanya menonton filmnya dan menuliskannya sesuai yang ku tonton.
                   Dan juga sesuai ingatanku tentang filmnya.

    Note    :  Yang mau copas silahkan.
                   Tapi kumohon dengan sangat pada para copasser...
                   Untuk menghargai tenagaku untuk menulisnya.
                   Jadi kumohon cantumkan sumber aslinya.
                   Thanks a lot!!!
     

    Dreamer's Note Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting